Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Influenza A Bukan Cuma Flu Biasa, Ketahui Penanganannya

Kompas.com - 23/10/2025, 10:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, pada awal Oktober 2025 kasus flu meningkat hingga 38 persen. Jenis virus yang paling banyak ditemukan adalah influenza A, yang dikenal sebagai salah satu penyebab utama infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Meski terlihat seperti batuk pilek biasa, flu atau influenza sebenarnya merupakan penyakit pernapasan yang lebih serius, bahkan influenza A memiliki risiko komplikasi yang cukup berat

Menurut dr.Hastomo Prabowo MARS dari RS Pondok Indah - Pondok Indah, terdapat tiga tipe utama virus influenza yang dapat menyerang manusia, yaitu A, B, dan C. 

"Dari ketiga tipe tersebut, virus influenza A cenderung menyebabkan penyakit flu yang gejalanya lebih berat dan kerap menjadi penyebab wabah flu musiman, bahkan pandemi global," kata dr.Hastomo.

Baca juga: Kenapa Anak-anak Lebih Sering Flu dan Menulari Satu Rumah?

Berbeda dengan virus influenza B yang potensi penularannya dari manusia saja, virus influenza A dapat ditularkan oleh hewan ke manusia. 

Selain itu, virus ini dianggap paling berbahaya karena kemampuannya untuk bermutasi dengan cepat sehingga mudah menular dan dapat kebal terhadap sistem imun tubuh. Kedua hal ini menjadi alasan penyebaran virus ini mudah meluas dan menyebabkan pandemi.

Cara penularan dan gejala influenza A

Penularan influenza A dapat terjadi melalui percikan droplet ketika seseorang batuk, bersin, atau berbicara dan secara tidak sengaja terhirup oleh orang yang sehat. 

Selain itu, penularan juga dapat terjadi ketika seseorang menyentuh permukaan yang telah terkontaminasi virus influenza A, kemudian ia menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka.

Baca juga: Anak Sakit Influenza A, Perlukah Antivirus Oseltamivir?

Dr.Hastomo Prabowo MARS dari RS Pondok Indah, Pondok Indah Jakarta.Dok pribadi Dr.Hastomo Prabowo MARS dari RS Pondok Indah, Pondok Indah Jakarta.

"Mengingat cara penularannya yang mudah, terkadang seseorang bahkan tidak sadar hingga akhirnya gejala muncul mendadak pada 1-4 hari setelah terpapar virus. Gejala influenza A umumnya lebih berat dibandingkan dengan flu biasa," kata dr.Hastomo.

Ada pun gejalanya antara lain batuk kering atau berdarak, demam tinggi, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, hingga mual muntah.

Ditambahkan oleh dr.Hastomo, jika diabaikan influenza A dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, atau bahkan menyebabkan komplikasi serius berupa pneumonia.

Baca juga: Jepang Dilanda Influenza yang Bisa Sebabkan Pneumonia, Apakah Bisa Mewabah di Indonesia?

Untuk memastikan tipe virus influenza, bisa dilakukan pemeriksaan PCR yang dapat mengidentifikasi hingga 19 virus dan 4 bakteri.

Setelah mendapatkan diagnosis akurat, dokter akan memberikan terapi pengobatan yang sesuai, seperti pereda demam dan nyeri serta obat antivirus untuk mencegah komplikasi. 

"Kasus influenza A yang masih tergolong ringan biasanya dapat sembuh dalam 5-7 hari," katanya. 

Dokter juga akan menyarankan beberapa hal untuk meredakan gejala dan mempercepat pemulihan, seperti istirahat yang cukup dan makan tinggi kalori tinggi protein agar tubuh dapat melawan infeksi secara optimal dan mencukupi asupan cairan untuk mencegah dehidrasi

Baca juga: Kasus Influenza pada Anak Meningkat, Ketahui Perbedaan Influenza A dan B Menurut Dokter

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau