Pantauan Kompas.com di lokasi pada Senin (8/9/2025), sejumlah pagar berwarna hitam di sepanjang trotoar tersebut terlihat miring, patah, bahkan sebagian ada yang hilang.
Beberapa pagar yang tersisa sudah memudar dan berkarat, bahkan catnya ada yang mengelupas.
Trotoar yang seharusnya menjadi ruang aman bagi pejalan kaki justru tampak kumuh dengan kondisi pagar rusak yang tak kunjung diperbaiki.
Di beberapa titik, pagar hilang sepenuhnya sehingga batas antara trotoar dan jalan raya terbuka lebar. Kondisi ini cukup berisiko karena lokasinya berada di tikungan Jalan Ciater Raya dengan arus lalu lintas yang padat kendaraan roda dua maupun roda empat.
Selain pagar, kondisi trotoar juga memprihatinkan. Sejumlah bagian permukaan trotoar tampak retak dan berlubang sehingga dikhawatirkan membahayakan pejalan kaki.
Seorang warga setempat, Andri (34), mengatakan kerusakan sudah terjadi cukup lama dan belum pernah diperbaiki.
"Setahuku sudah lama rusak tapi emang belum ada perbaikan," ujar Andri saat ditemui di lokasi, Senin.
Menurut Andri, situasi sangat berbahaya bagi pejalan kaki ketika berjalan pada malam hari karena minimnya penerangan.
"Kalau malam gelap, agak bahaya. Bisa saja orang tersandung atau jatuh ke jalan," kata dia.
Hal senada juga disampaikan oleh seorang pengemudi ojek online bernama Sugiarto (41).
Ia menilai pagar yang hilang di tikungan berpotensi membahayakan pejalan kaki maupun pengendara.
“Kalau pagar hilang gini kan rawan, apalagi di tikungan. Motor bisa saja oleng kalau tiba-tiba ada orang nyebrang dari trotoar,” kata Sugiarto.
Ia berharap perbaikan segera dilakukan mengingat Jalan Ciater Raya merupakan jalur ramai yang menghubungkan wilayah Ciputat dan Serpong.
“Setiap hari jalurnya di sini padat, jadi menurut saya kalo bisa segera diperbaiki," imbuh dia.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada konfirmasi resmi dari pihak Pemerintah Kota Tangerang Selatan terkait pagar pengaman trotoar yang rusak tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2025/09/08/13525931/pagar-trotoar-di-jalan-ciater-raya-serpong-rusak-dan-hilang