Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Penganiaya Satpam RS Itu Kini Tersungkur di Hadapan Hukum...

Kompas.com - 11/04/2025, 15:35 WIB
Muhammad Isa Bustomi

Editor

BEKASI, KOMPAS.com — Malam di Bandara Soekarno-Hatta yang biasanya dipenuhi lalu lalang penumpang, berubah jadi sunyi bagi seorang remaja berinisial AFET.

Di ujung terminal, langkahnya terhenti bukan karena kelelahan, tapi karena jerat hukum yang akhirnya menjemput.

AFET, remaja yang diduga melakukan penganiayaan brutal terhadap satpam Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Barat, Sutiyono (39), ditangkap polisi pada Kamis (10/4/2025) pukul 23.30 WIB.

Baca juga: Ditangkap di Bandara, Remaja Penganiaya Satpam RS Bekasi Langsung Digiring ke Kantor Polisi

Penangkapan berlangsung di bandara, mengakhiri pelarian singkatnya dari tanggung jawab atas tindak kekerasan yang membuat korban nyaris kehilangan nyawa.

"Terlapor inisial AFET sudah kami amankan di bandara hari Kamis pukul 23.30 WIB," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Komisaris Binsar Hatorangan Sianturi, saat dikonfirmasi, Jumat (11/4/2025).

Pasca penangkapan, AFET langsung digiring ke Polres Metro Bekasi Kota untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Selanjutnya kami bawa ke kantor untuk dilakukan pemeriksaan," imbuhnya.

Tak ada lagi kata-kata besar, tak ada arogansi yang tersisa. Yang ada hanya remaja yang kini duduk diam menghadapi konsekuensi dari tindakan nekatnya.

Baca juga: Penganiaya Satpam RS Bekasi Ditangkap, Ayahnya Sempat Klaim Anak Tak Bersalah

Berawal dari knalpot brong ke ICU

Peristiwa bermula pada Sabtu malam (29/3/2025) sekitar pukul 22.00 WIB, saat Sutiyono tengah bertugas menjaga ketertiban di area Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit.

Ia menegur seorang pengunjung yang datang dengan mobil berknalpot brong dan memarkir kendaraan sembarangan, menghalangi jalur ambulans.

Teguran itu berujung petaka. Pengunjung yang ternyata adalah AFET, tak terima diingatkan. Ia naik pitam dan melampiaskan amarah pada Sutiyono.

“Pengunjung tersebut juga memarkirkan kendaraannya tidak sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) rumah sakit, sehingga menghalangi jalur ambulans,” jelas kuasa hukum korban, Subadria Nuka.

Baca juga: Ayah Terduga Penganiaya Satpam RS Bekasi Merasa Difitnah

Pelaku kemudian menarik kerah seragam Sutiyono, membanting, dan mencekiknya hingga korban mengalami kejang dan berada dalam kondisi kritis

Akibatnya, Sutiyono harus menjalani perawatan intensif di ruang ICU selama empat hari.

Ia berjuang di bawah pengawasan medis, sementara pihak keluarga menunggu keajaiban di balik dinding rumah sakit.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas 'Jaga Jakarta'
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas "Jaga Jakarta"
Megapolitan
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
Megapolitan
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Megapolitan
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Megapolitan
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Megapolitan
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Megapolitan
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Megapolitan
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Megapolitan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
Megapolitan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau