Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Mesin TPE di Jalan Cikini Rusak, Kini Diganti JakParkir

Kompas.com - 15/08/2025, 18:01 WIB
Lidia Pratama Febrian,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Mesin Terminal Parkir Elektronik (TPE) di Jalan Cikini Raya,Jakarta Pusat, kini tak lagi digunakan.

Dua unit mesin yang dulunya menjadi sarana pembayaran parkir non-tunai itu rusak dan dibiarkan tak berfungsi, sehingga sistem pembayaran beralih menggunakan perangkat kecil JakParkir berbasis QRIS.

Pantauan Kompas.com di lokasi pada Jumat (15/8/2025), dua mesin TPE berwarna merah yang sudah terpasang sejak era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tampak tidak dioperasikan.

Baca juga: Ganti Sistem, Bayar Parkir di Cikini Kini Bisa Pakai QRIS

Sebagai gantinya, juru parkir (jukir) menggunakan mesin genggam JakParkir untuk memproses pembayaran dengan kartu uang elektronik maupun dompet digital.

Rian (33), jukir resmi Dishub yang sudah enam tahun bertugas di titik ini, mengatakan kerusakan mesin TPE seharusnya bisa diatasi sehingga tetap bisa digunakan.

Menurut dia, keberadaan mesin lama penting sebagai cadangan jika perangkat JakParkir mengalami gangguan.

“Saya minta kombinasi, jadi kalau kuota internet di JakParkir habis, bisa lari ke mesin TPE. Sama-sama masuk pusat datanya, tapi sampai sekarang belum ada perbaikan,” kata Rian kepada Kompas.com.

Rian menilai, perangkat JakParkir yang baru digunakan sekitar tujuh bulan terakhir memang lebih praktis, tetapi masih memiliki kendala jaringan dan kuota data.

Kuota yang disediakan oleh penyedia hanya bertahan sekitar seminggu, sehingga saat habis, perangkat tidak bisa digunakan sebelum diisi ulang.

Selain itu, spanduk pemberitahuan yang terpasang di lokasi kerap membingungkan pengendara.

Beberapa pengendara mencoba memindai kode QR pada spanduk, padahal kode tersebut hanya bersifat informatif dan bukan untuk pembayaran langsung.

Meski begitu, Rian mengaku sebagian pengguna menyambut positif sistem baru ini karena lebih modern dan mempermudah transaksi non-tunai.

Baca juga: Mesin TPE di Cikini Diganti JakParkir, Juru Parkir Keluhkan Kendala Jaringan dan Kuota

Ia berharap Dishub DKI Jakarta tidak hanya mengandalkan perangkat baru, tetapi juga memperbaiki mesin TPE lama agar layanan parkir lebih efisien.

“Harapannya mesinnya ditingkatkan jaringannya, kuotanya dijaga, dan TPE lama dibagusin lagi. Jangan dimuseumkan, sayang soalnya,” ujar Rian.

Sebelumnya, Dishub DKI Jakarta resmi menerapkan sistem parkir digital JakParkir di delapan ruas jalan, termasuk Jalan Cikini Raya.

Layanan ini memungkinkan pengguna memesan slot parkir dan membayar secara non-tunai menggunakan kartu uang elektronik atau QRIS, dengan tarif progresif mulai Rp 4.000 hingga Rp 5.000 per jam.

Pemprov DKI menargetkan penerapan sistem ini meluas ke 244 ruas jalan pada 2027.

Baca juga: TPE Cikini Rawan Pungli Saat Malam, Pengguna Parkir Sering Kena Tembak Harga

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Polisi Ungkap Bjorka Simpan 5 GB Data, Termasuk Milik Pemerintah Asing
Polisi Ungkap Bjorka Simpan 5 GB Data, Termasuk Milik Pemerintah Asing
Megapolitan
Program Pemutihan Pajak Kendaraan di Samsat Ciputat Hasilkan Rp 188 Miliar
Program Pemutihan Pajak Kendaraan di Samsat Ciputat Hasilkan Rp 188 Miliar
Megapolitan
Warga Gang Kelinci Kemanggisan Masih BAB di Kali, Ini Penyebabnya
Warga Gang Kelinci Kemanggisan Masih BAB di Kali, Ini Penyebabnya
Megapolitan
Pramono Tinjau Tanggul Baswedan yang Jebol di Jati Padang Besok
Pramono Tinjau Tanggul Baswedan yang Jebol di Jati Padang Besok
Megapolitan
Polisi Tangkap Pencuri Motor yang Digagalkan Pengemudi Ojol di Cakung
Polisi Tangkap Pencuri Motor yang Digagalkan Pengemudi Ojol di Cakung
Megapolitan
Daftar UMP Jakarta dalam 5 Tahun Terakhir, Ini Rinciannya
Daftar UMP Jakarta dalam 5 Tahun Terakhir, Ini Rinciannya
Megapolitan
Pramono Akui Tak Semua Halte dan Stasiun di Jakarta Ramah Disabilitas
Pramono Akui Tak Semua Halte dan Stasiun di Jakarta Ramah Disabilitas
Megapolitan
Pria di Bojonggede Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya
Pria di Bojonggede Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya
Megapolitan
Pramono Buka Job Fair Disabilitas 2025, 21 Perusahaan Siap Rekrut
Pramono Buka Job Fair Disabilitas 2025, 21 Perusahaan Siap Rekrut
Megapolitan
Program Pemutihan Pajak di Samsat Ciputat Capai 300.000 Kendaraan
Program Pemutihan Pajak di Samsat Ciputat Capai 300.000 Kendaraan
Megapolitan
Pencari Kerja Padati Job Fair Disabilitas di Taman Ismail Marzuki
Pencari Kerja Padati Job Fair Disabilitas di Taman Ismail Marzuki
Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku yang Bacok Dua Korban Saat Tawuran di Depok
Polisi Tangkap Tiga Pelaku yang Bacok Dua Korban Saat Tawuran di Depok
Megapolitan
Kapolda Metro Beri Penghargaan ke Ojol yang Gagalkan Pencurian Motor di Cakung
Kapolda Metro Beri Penghargaan ke Ojol yang Gagalkan Pencurian Motor di Cakung
Megapolitan
Dikelilingi Kompleks Perumahan Elite, Warga Gang Kelinci Puluhan Tahun BAB di Kali
Dikelilingi Kompleks Perumahan Elite, Warga Gang Kelinci Puluhan Tahun BAB di Kali
Megapolitan
Hari Keempat, Banjir Masih Rendam Jati Padang Imbas Tanggul Baswedan Jebol
Hari Keempat, Banjir Masih Rendam Jati Padang Imbas Tanggul Baswedan Jebol
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat