Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD Jakarta Bakal Temui Tokoh, Dorong Jakarta Tetap Kondusif

Kompas.com - 01/09/2025, 22:02 WIB
Muhammad Isa Bustomi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, menyatakan akan menggelar pertemuan dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama di daerah pemilihannya di Jakarta Barat.

Langkah ini dilakukan untuk menjaga kondusivitas Jakarta setelah beberapa orang tak dikenal terlibat kericuhan beberapa hari lalu.

"Pesan utamanya adalah pentingnya menjaga persatuan serta mencegah aksi kekerasan agar tidak terulang. Aspirasi masyarakat harus tersalurkan melalui jalur komunikasi yang baik," ujar Kenneth kepada Kompas.com, Senin (1/9/2025).

Menurut Kenneth, DPRD Jakarta berkomitmen menjadi jembatan antara masyarakat, pemerintah, dan aparat.

Baca juga: Saling Jaga dan Gotong Royong Pulihkan Jakarta...

Ruang komunikasi lanjutan bersama tokoh dan organisasi kemasyarakatan diharapkan dapat memastikan kondisi Jakarta tetap kondusif.

"Saya mengajak seluruh warga untuk kembali menata kehidupan sehari-hari, menjaga persaudaraan, dan mempercayakan penyelesaian masalah lewat jalur hukum serta musyawarah," kata Kenneth.

Langkah Kenneth ini juga didorong oleh tragedi yang menimpa Affan Kurniawan (21), pengemudi ojek online yang meninggal dunia setelah terlindas kendaraan taktis (rantis) kepolisian.

DPRD Jakarta menilai peristiwa ini menjadi peringatan serius soal keselamatan warga.

“Kehilangan satu nyawa tentu menjadi pengingat bagi kita semua, betapa pentingnya menjunjung tinggi keselamatan, kemanusiaan, dan penghormatan terhadap martabat manusia,” kata Kenneth.

Sebagai bentuk kepedulian, Kenneth menyerahkan santunan kepada keluarga Affan.

Meskipun bentuk bantuan tidak disebutkan, santunan ini menjadi simbol penghormatan atas dedikasi almarhum dalam menghidupi keluarga.

Baca juga: Upaya Bersama Pulihkan Jakarta Usai Gejolak Akhir Agustus 2025

“Saya berharap bantuan ini dapat sedikit meringankan beban keluarga,” ucapnya.

Selain itu, Kenneth mendorong kepolisian untuk melakukan investigasi secara terbuka, transparan, dan adil.

Hal ini penting agar keluarga korban memperoleh kejelasan dan mencegah tragedi serupa terulang di masa depan.

“Aparat negara ada untuk melindungi dan melayani rakyat, sehingga setiap tindakan di lapangan wajib menempatkan keselamatan masyarakat sebagai prioritas," tutup Kenneth.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas 'Jaga Jakarta'
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas "Jaga Jakarta"
Megapolitan
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
Megapolitan
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Megapolitan
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Megapolitan
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Megapolitan
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Megapolitan
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Megapolitan
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Megapolitan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
Megapolitan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau