BOGOR, KOMPAS.com - Pagi di Bogor kini terasa sedikit lebih ringan bagi sebagian orangtua murid sejak program Makan Bergizi Gratis (MBG) digulirkan.
Para orangtua siswa kini tak lagi ada kepanikan menyiapkan bekal di dapur atau memikirkan uang jajan anak setiap pagi.
Bagi Reni (40), orangtua murid SDN Baranangsiang 01 Bogor, kehadiran MBG bukan sekadar makan siang, melainkan bantuan nyata yang menenangkan hati.
“Jadi kita enggak dobel gitu, enggak harus di sekolah jajan, di rumah jajan, jadi jajannya cukup di rumah aja,” ujarnya, Senin (13/10/2025).
Baca juga: Orangtua Sebut Pengeluaran Jajan Anak Berkurang Sejak Ada Program MBG
Sebelum ada MBG, anak Reni kerap membeli makanan di sekolah saat ia tak sempat menyiapkan bekal.
Kini, beban itu berkurang.
“Biasanya kan kita (buat) bekal sendiri ya, kadang bawa, kadang nggak, karena repot kalau pagi kan. Jadi kan ada MBG, ngebantulah gitu, ngeringanin beban orang tua,” katanya.
Program makan siang itu tak hanya mengenyangkan, tapi juga memberi ruang bernapas bagi ekonomi keluarga.
Reni bisa menabung sedikit lebih banyak, mengalihkan uang jajan anak untuk kebutuhan lain.
“Kalau bagi saya ngebantu, ngebantu banget. Soalnya saya anak bukan cuma satu yang sekolah, jadi ngebantu banget kalau menurut saya,” ucapnya lirih.
Ia berharap program tersebut terus berlanjut, sebab manfaatnya benar-benar terasa.
Baca juga: Ada Program MBG, Orangtua Tak Lagi Repot Siapkan Bekal untuk Anak
“Terus aja kalau bisa jangan sampai diputus, soalnya kalau buat aku ngebantu banget ya. Itu ya buat perekonomian aku juga, gitu,” tutup Reni.
Hal serupa dirasakan Agus (51), orangtua murid lainnya.
Ia melihat kebiasaan jajan anaknya mulai berkurang sejak MBG berjalan.
“Ya setidaknya mengurangi jajan lebih hemat, jajan masih suka tapi paling yang di luar menu MBG kaya maksudnya snack ya wajar ya, ya kalau lihat temannya beli ice cream ya beli ice cream gitu aja,” ucap Agus.