JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah orangtua siswa SMP Negeri 61 Jakarta, Palmerah, Jakarta Barat mengaku tetap memberikan uang saku kepada anak-anak mereka, meskipun sekolah sudah menyalurkan makan bergizi gratis (MBG) setiap hari.
Alasannya, anak-anak belum tentu menyukai seluruh menu yang disediakan, terutama sayur dan ikan.
“Saya tetap kasih uang saku, biasanya Rp5.000 per hari. Soalnya kalau menu MBG-nya sayur atau ikan, anak saya suka sisain,” ujar Rudi (45), orang tua siswa kelas VIII, saat ditemui Kompas.com, Senin (13/10/2025).
Baca juga: Setahun Program MBG di SDN 07 Pulogebang, Berat Badan Siswa Naik dan Lebih Aktif Belajar
Rudi menilai program MBG sangat membantu keluarga dari sisi ekonomi karena anaknya mendapat makanan lengkap tanpa perlu menyiapkan sarapan di rumah.
Namun, ia juga memahami bahwa selera anak berbeda-beda terhadap menu MBG yang disajikan.
“Awalnya kan menunya unik, ada nasi, sayur, lauk, buah, susu. Tapi lama-lama ada juga yang diganti, kayak nasi diganti spaghetti,” kata Rudi.
“Nah, kalau burger atau spaghetti, anak saya doyan banget. Tapi kalau sayur atau ikan lele, biasanya disisihin,” lanjutnya.
Baca juga: Ada Kasus Keracunan MBG, Orangtua Pilih Bawakan Bekal untuk Anak ke Sekolah
Rudi sempat mencicipi makanan MBG yang dibawa pulang anaknya.
Dari situ, ia memahami mengapa anak-anak lebih menyukai menu modern ketimbang sayuran.
“Saya pernah coba, ternyata sayurnya hambar. Nggak ada rasanya, nggak asin, nggak manis juga. Jadi wajar kalau anak-anak nggak suka,” tuturnya.
Meski begitu, ia tetap mengapresiasi kualitas pengawasan makanan dari Satuan Pengelola Program Gizi (SPPG) Palmerah yang menyalurkan MBG ke sekolah.
“Saya nggak khawatir soal kebersihan, karena prosesnya diawasi. Tiap boks juga ada nama pengantar dan penerimanya, jadi jelas,” tambahnya.
Hal serupa disampaikan Aminah (42), orang tua siswa kelas VII. Ia tetap memberi anaknya uang jajan setiap hari, bukan karena tidak percaya dengan kualitas makanan MBG, tetapi untuk berjaga kalau anaknya tidak cocok dengan menu hari itu.
“Kadang anaknya bilang, ‘Bu, sayurnya nggak enak’, jadi tetap saya kasih uang saku Rp 10.000 biar bisa beli minum atau jajanan. Enggak tiap hari juga, tapi seringnya gitu,” ujarnya.
Baca juga: Saat MBG di Bogor Bikin Orangtua Tak Lagi Khawatir Bekal Anak
Aminah mengaku anaknya lebih semangat makan saat menu MBG berupa burger atau ayam goreng.