JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah pengguna Transjakarta meminta jalur transportasi itu disterilkan. Sebab, mereka mengeluhkan jalur di sepanjang kawasan Petamburan hingga Grogol kerap dipenuhi kendaraan pribadi.
Rafik (22), pengguna layanan bus menilai, salah satu masalah penumpukan penumpang di halte Transjakarta bukan hanya karena kapasitasnya yang kecil, tetapi juga akibat waktu tunggu bus yang terlalu lama.
"Sebenernya lonjakan penumpang itu akhirnya makin parah karena kedatangan bus Transjakarta-nya itu lama banget," kata Rafik kepada Kompas.com.
Baca juga: Ragam Respons Pengguna Transjakarta soal Rencana Perluasan Halte Tanjung Duren
Keterlambatan bus yang kerap terjadi di koridor tersebut disebabkan oleh kemacetan parah yang membuat bus ikut terjebak.
"Itu (bus telat) tuh gara-gara macet yang biasanya dari Petamburan dan Kota Bambu. Jalur bus penuh sama mobil pribadi. Gara-gara macet ini, bus jadi sering telat datang," ucap dia.
Pelebaran halte tak akan memberikan dampak signifikan apabila bus yang datang tetap selalu terlambat.
Untuk itu, sterilisasi jalur Transjakarta di titik-titik rawan harus menjadi prioritas pemerintah, sejalan dengan rencana perbaikan fisik halte.
"Cuman menurut saya juga, selain halte yang perlu diperluas, jalur busway di area itu juga harusnya disterilin sih," kata dia.
Hal senada diungkapkan oleh pengguna lain, Arfan (33), seorang pekerja di APL Tower Central Park.
Afan mengamini salah satu masalah yang dihadapinya di Halte Tanjung Duren selain kepadatan adalah ketidakpastian waktu tunggu.
"Kalau ditanya berapa lama (nunggu bus), enggak pernah pasti. Kadang cepat, kadang bisa 20 menit lebih baru datang. Pas busnya datang, seringnya langsung tiga bus berbarengan," kata Afan.
Keterlambatan itu membuat penumpang yang menunggu bus menumpuk di halte yang sempit.
"Itu kan percuma (datang berbarengan), di halte sudah penuh sesak duluan," ucap dia.
Terkait rencana revitalisasi Halte Tanjung Duren yang baru akan dimulai pada awal 2026, Rafik menilai waktu tersebut terlalu lama untuk sebuah kebutuhan yang dinilai mendesak.
"Jujur menurut saya kelamaan ya untuk proyek jangka pendek, harusnya bisa lebih cepat. Karena udah mulai mendekati akhir tahun, pasti aktivitas warga makin meningkat. Kecuali, memang itu revitalisasi jangka panjang," ujar dia.