Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Transjakarta Kerap Terjebak Macet, Pengguna Minta Jalur Disterilkan

Kompas.com - 23/10/2025, 11:45 WIB
Ridho Danu Prasetyo,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah pengguna Transjakarta meminta jalur transportasi itu disterilkan. Sebab, mereka mengeluhkan jalur di sepanjang kawasan Petamburan hingga Grogol kerap dipenuhi kendaraan pribadi.

Rafik (22), pengguna layanan bus menilai, salah satu masalah penumpukan penumpang di halte Transjakarta bukan hanya karena kapasitasnya yang kecil, tetapi juga akibat waktu tunggu bus yang terlalu lama.

"Sebenernya lonjakan penumpang itu akhirnya makin parah karena kedatangan bus Transjakarta-nya itu lama banget," kata Rafik kepada Kompas.com.

Baca juga: Ragam Respons Pengguna Transjakarta soal Rencana Perluasan Halte Tanjung Duren

Keterlambatan bus yang kerap terjadi di koridor tersebut disebabkan oleh kemacetan parah yang membuat bus ikut terjebak.

"Itu (bus telat) tuh gara-gara macet yang biasanya dari Petamburan dan Kota Bambu. Jalur bus penuh sama mobil pribadi. Gara-gara macet ini, bus jadi sering telat datang," ucap dia.

Pelebaran halte tak akan memberikan dampak signifikan apabila bus yang datang tetap selalu terlambat.

Untuk itu, sterilisasi jalur Transjakarta di titik-titik rawan harus menjadi prioritas pemerintah, sejalan dengan rencana perbaikan fisik halte.

"Cuman menurut saya juga, selain halte yang perlu diperluas, jalur busway di area itu juga harusnya disterilin sih," kata dia.

Hal senada diungkapkan oleh pengguna lain, Arfan (33), seorang pekerja di APL Tower Central Park.

Afan mengamini salah satu masalah yang dihadapinya di Halte Tanjung Duren selain kepadatan adalah ketidakpastian waktu tunggu.

"Kalau ditanya berapa lama (nunggu bus), enggak pernah pasti. Kadang cepat, kadang bisa 20 menit lebih baru datang. Pas busnya datang, seringnya langsung tiga bus berbarengan," kata Afan.

Keterlambatan itu membuat penumpang yang menunggu bus menumpuk di halte yang sempit.

"Itu kan percuma (datang berbarengan), di halte sudah penuh sesak duluan," ucap dia.

Terkait rencana revitalisasi Halte Tanjung Duren yang baru akan dimulai pada awal 2026, Rafik menilai waktu tersebut terlalu lama untuk sebuah kebutuhan yang dinilai mendesak.

"Jujur menurut saya kelamaan ya untuk proyek jangka pendek, harusnya bisa lebih cepat. Karena udah mulai mendekati akhir tahun, pasti aktivitas warga makin meningkat. Kecuali, memang itu revitalisasi jangka panjang," ujar dia.

Halaman:


Terkini Lainnya
Usulan Perpanjangan Rute Transjabodetabek di Tangerang
Usulan Perpanjangan Rute Transjabodetabek di Tangerang
Megapolitan
Uji Coba RDF Rorotan Timbulkan Bau Lagi, Pramono: Masalahnya di Pengangkutan Sampah
Uji Coba RDF Rorotan Timbulkan Bau Lagi, Pramono: Masalahnya di Pengangkutan Sampah
Megapolitan
Polisi Ungkap Bjorka Simpan 5 GB Data, Termasuk Milik Pemerintah Asing
Polisi Ungkap Bjorka Simpan 5 GB Data, Termasuk Milik Pemerintah Asing
Megapolitan
Program Pemutihan Pajak Kendaraan di Samsat Ciputat Hasilkan Rp 188 Miliar
Program Pemutihan Pajak Kendaraan di Samsat Ciputat Hasilkan Rp 188 Miliar
Megapolitan
Warga Gang Kelinci Kemanggisan Masih BAB di Kali, Ini Penyebabnya
Warga Gang Kelinci Kemanggisan Masih BAB di Kali, Ini Penyebabnya
Megapolitan
Pramono Tinjau Tanggul Baswedan yang Jebol di Jati Padang Besok
Pramono Tinjau Tanggul Baswedan yang Jebol di Jati Padang Besok
Megapolitan
Polisi Tangkap Pencuri Motor yang Digagalkan Pengemudi Ojol di Cakung
Polisi Tangkap Pencuri Motor yang Digagalkan Pengemudi Ojol di Cakung
Megapolitan
Daftar UMP Jakarta dalam 5 Tahun Terakhir, Ini Rinciannya
Daftar UMP Jakarta dalam 5 Tahun Terakhir, Ini Rinciannya
Megapolitan
Pramono Akui Tak Semua Halte dan Stasiun di Jakarta Ramah Disabilitas
Pramono Akui Tak Semua Halte dan Stasiun di Jakarta Ramah Disabilitas
Megapolitan
Pria di Bojonggede Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya
Pria di Bojonggede Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya
Megapolitan
Pramono Buka Job Fair Disabilitas 2025, 21 Perusahaan Siap Rekrut
Pramono Buka Job Fair Disabilitas 2025, 21 Perusahaan Siap Rekrut
Megapolitan
Program Pemutihan Pajak di Samsat Ciputat Capai 300.000 Kendaraan
Program Pemutihan Pajak di Samsat Ciputat Capai 300.000 Kendaraan
Megapolitan
Pencari Kerja Padati Job Fair Disabilitas di Taman Ismail Marzuki
Pencari Kerja Padati Job Fair Disabilitas di Taman Ismail Marzuki
Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku yang Bacok Dua Korban Saat Tawuran di Depok
Polisi Tangkap Tiga Pelaku yang Bacok Dua Korban Saat Tawuran di Depok
Megapolitan
Kapolda Metro Beri Penghargaan ke Ojol yang Gagalkan Pencurian Motor di Cakung
Kapolda Metro Beri Penghargaan ke Ojol yang Gagalkan Pencurian Motor di Cakung
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat