JAKARTA, KOMPAS.com — PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Subholding Upstream Pertamina, menyiapkan dua strategi utama untuk menjaga ketahanan energi nasional sekaligus meningkatkan lifting migas di tengah tantangan transisi energi.
Direktur Perencanaan Strategis, Portofolio, dan Komersial PHE, Edi Karyanto, menyampaikan hal tersebut dalam Forum Migas Tempo 2025 bertajuk Strategi Percepatan dan Peningkatan Produksi Migas Nasional Menuju Swasembada Energi, di Jakarta, Rabu (20/8/2025).
“EOR (Enhanced Oil Recovery) dan eksplorasi merupakan faktor utama peningkatan produksi migas nasional sejak tahun 1970. Tugas utama perusahaan hulu migas adalah bagaimana menyiapkan reserve dengan terus mencari sumber daya baru yang bisa berkontribusi terhadap penambahan produksi migas nasional,” ujar Edi.
Saat ini PHE mengelola 24 persen blok migas dalam negeri, dengan kontribusi 69 persen terhadap produksi minyak nasional dan 37 persen terhadap produksi gas nasional.
Edi menjelaskan, strategi pertama adalah menjaga baseline produksi dengan optimalisasi sumur eksisting, program workover dan well services, serta pemeliharaan fasilitas produksi.
Strategi kedua, akselerasi pertumbuhan produksi, dilakukan melalui penemuan cadangan baru, percepatan proyek pengembangan lapangan, pengembangan migas non-konvensional, hingga implementasi teknologi terbaru dan kemitraan.
Lebih lanjut, Edi menyebut peningkatan produksi minyak bumi ditopang oleh keekonomian Steamflood EOR serta penemuan cadangan besar (big fish) dari eksplorasi. Adapun produksi gas didukung oleh transisi energi dan pengembangan infrastruktur penunjang.
“Di tengah kondisi aset yang mature, dinamika geopolitik global, dan ekspektasi transisi energi, kami membutuhkan dukungan kebijakan insentif fiskal dan perpajakan yang menunjang peningkatan cadangan migas,” kata Edi.
Menurutnya, dukungan lain juga diperlukan untuk percepatan pengembangan greenfield, perizinan, pembebasan lahan, serta akses pembiayaan yang kompetitif.
“Dukungan dari seluruh stakeholder ini kami butuhkan untuk menjaga keberlanjutan ketahanan energi nasional,” ujarnya.
Selain fokus pada peningkatan produksi, PHE menegaskan komitmen pengelolaan operasi sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Perusahaan juga menerapkan Zero Tolerance on Bribery dengan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) berstandar ISO 37001:2016.
https://money.kompas.com/read/2025/08/21/204000126/strategi-phe-dongkrak-lifting-migas-di-tengah-transisi-energi