Emas kian berkilau didorong pelemahan dollar Amerika Serikat (AS) dan meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) bulan ini.
Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot naik 0,6 persen menjadi ke level 3.496 dollar AS per ons, setelah pada awal sesi menyentuh rekor tertinggi di level 3.508,50 dollar AS per ons.
Sedangkan harga emas berjangka AS untuk kontrak pengiriman Desember naik 1,4 persen ke level 3.565,50 dollar AS per ons.
"Lemahnya kondisi ekonomi dan ekspektasi pemangkasan suku bunga AS menjadi faktor pendorong utama penguatan logam mulia," ujar Analis Pasar Keuangan Capital.com, Kyle Rodda.
"Faktor lainnya adalah krisis kepercayaan yang memburuk terhadap aset dollar AS akibat serangan Presiden AS Donald Trump terhadap independensi The Fed," lanjutnya.
Trump selama beberapa bulan terakhir telah mengkritik Ketua Fed Jerome Powell karena tidak segera memangkas suku bunga, bahkan baru-baru ini mengkritik renovasi besar-besaran kantor pusat bank sentral di Washington yang memakan biaya besar.
Pada Senin kemarin, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menegaskan The Fed tetap independen, namun mengakui bahwa lembaga tersebut telah membuat banyak kesalahan.
Dia juga membela keputusan Trump yang memberhentikan Lisa Cook dari Dewan Gubernur Federal Reserve terkait dugaan kasus penipuan hipotek.
Persoalan ekonomi dan politik AS telah menekan indeks dollar AS menjadi di level 97,847, berada di kisaran level terendah dalam lima minggu.
Kondisi itu membuat harga emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga meningkatkan minat investor terhadap emas.
Di sisi lain, pelaku pasar kini memperkirakan ada peluang sebesar 90 persen bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuannya 25 basis poin pada 17 September 2025 mendatang, menurut CME FedWatch.
Penurunan suku bunga itu akan menjadi sentimen positif bagi emas, sebab emas sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil biasanya akan diminati investor saat era suku bunga rendah.
Cetak Rekor Terus
Adapun sepanjang 2025, harga emas telah beberapa kali mencetak rekor baru.
Lonjakan ini didukung oleh pembelian bank sentral, permintaan aset aman (safe haven) di tengah ketidakpastian geopolitik dan perdagangan, serta melemahnya dollar AS.
Harga emas batangan telah menguat 33 persen sepanjang tahun 2025.
Pada 2024 lalu, emas tercatat naik 27 persen dan untuk pertama kalinya menembus 3.000 dollar AS per ons pada Maret 2025 akibat kekhawatiran terhadap kebijakan perdagangan Trump.
"Reli emas bisa berlanjut hingga menembus 3.600 dollar AS per ons bahkan lebih pada akhir tahun jika The Fed benar-benar melakukan beberapa kali pemangkasan suku bunga dan jika perdamaian Rusia-Ukraina masih sulit tercapai," ujar Kepala Analis Pasar KCM Trade, Tim Waterer.
Investor kini tengah menanti data ketenagakerjaan non-pertanian AS yang akan rilis pekan ini.
Data tersebut akan menjadi acuan utama untuk menentukan besaran pemangkasan suku bunga oleh The Fed.
https://money.kompas.com/read/2025/09/02/142611726/cetak-rekor-tertinggi-sepanjang-masa-harga-emas-dunia-tembus-3500-dollar-as