Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Emas Dunia Sentuh Rekor Tertinggi karena Dollar AS Melemah

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia mencapai rekor tertinggi pada Selasa (2/9/2025) hingga melampaui 3.500 dollar AS per ons.

Harga emas dunia naik karena dollar AS melemah dan meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve pada September 2025, meningkatkan daya tarik logam mulia tersebut.

Dikutip dari CNN, Selasa, harga emas dunia mencapai 3.508,50 dollar AS per ons. Harga emas telah naik lebih dari 30 persen sepanjang tahun ini.

“Akibat dari kondisi ekonomi yang melemah dan ekspektasi penurunan suku bunga AS mendorong kenaikan harga logam mulia,” ujar analis pasar keuangan Capital.com Kyle Rodda.

“Faktor lainnya adalah krisis kepercayaan yang semakin memburuk terhadap aset dollar AS akibat serangan Presiden AS Donald Trump terhadap independensi The Fed," imbuh Rodda.

Trump telah mengkritik The Fed dan ketuanya, Jerome Powell, selama berbulan-bulan lantaran tidak menurunkan suku bunga. Baru-baru ini Trump juga mengkritik Powell atas renovasi kantor pusat The Fed di Washington DC yang memakan biaya besar.

Pada Senin (1/9/2025), Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan kepada Reuters bahwa The Fed independen dan seharusnya independen.

Akan tetapi, Bessent menambahkan bahwa The Fed telah “membuat banyak kesalahan” dan membela hak Trump untuk memecat Gubernur The Fed Lisa Cook atas tuduhan penipuan hipotek.

Para trader saat ini memperkirakan peluang 90 persen penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin (bps) pada 17 September 2025, menurut perangkat CME FedWatch.

Emas yang tidak memberikan imbal hasil biasanya berkinerja baik dalam kondisi suku bunga rendah.

Ekspektasi penurunan suku bunga dan kekhawatiran atas independensi The Fed telah membebani dollar AS, yang berada di dekat level terendah dalam lebih dari satu bulan terhadap mata uang utama lainnya.

Kondisi dollar AS melemah membuat emas lebih murah bagi pembeli luar negeri.

Emas telah lama dianggap sebagai lindung nilai yang andal terhadap gejolak geopolitik dan ekonom. Harga emas telah melesat ke beberapa rekor tertinggi pada tahun 2025.

Kenaikan harga emas tahun ini mendapatkan dukungan dari pembelian berkelanjutan oleh bank sentral di tengah pergerakan menjauh dari dollar AS, permintaan safe haven yang kuat mengingat ketidakpastian geopolitik dan perdagangan, ditambah pelemahan dollar AS secara luas, kata para analis.

Harga emas dunia naik 27 persen pada tahun 2024. Kemudian, harga emas dunia menembus level 3.000 dollar AS per ons untuk pertama kalinya pada Maret 2025 karena ketidakpastian seputar kebijakan perdagangan Trump yang mendorong investor beralih ke aset safe haven tersebut.

"Reli emas dapat berlanjut hingga 3.600 dollar AS dan bahkan lebih pada akhir tahun jika The Fed melanjutkan pemangkasan suku bunga beberapa kali dan jika kesepakatan damai Rusia-Ukraina tetap sulit dicapai," kata kepala analis pasar KCM Trade Tim Waterer.

Investor kini menantikan data penggajian nonpertanian AS yang akan dirilis Jumat (5/9/2025) mendatang untuk menentukan besarnya pemangkasan suku bunga The Fed akhir bulan ini.

https://money.kompas.com/read/2025/09/02/213249626/harga-emas-dunia-sentuh-rekor-tertinggi-karena-dollar-as-melemah

Terkini Lainnya

Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Bagikan artikel ini melalui
Oke