Targetnya, pelaksanaan dimulai pada minggu ketiga September 2025.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyampaikan bahwa SPHP menyasar jagung pakan dengan volume 52.400 ton.
Anggaran yang disiapkan mencapai Rp 78,6 miliar.
“Saya izin lapor telah disetujui dalam rakortas, kita akan laksanakan SPHP, tapi untuk jagung pakan. Jumlahnya 52.400 ton. Nilainya sekitar Rp 78,6 miliar plafon anggarannya,” ujar Arief lewat keterangan pers, Minggu (6/9/2025).
Ia memastikan bahwa lewat SPHP, peternak ayam petelur akan mendapatkan jagung pakan dengan harga lebih murah, yakni Rp 5.500 per kilogram.
Adapun SPHP bakal disalurkan oleh Perum Bulog.
Kebijakan tersebut ditempuh untuk menahan gejolak harga jagung di tingkat peternak yang saat ini melampaui Harga Acuan Penjualan (HAP) Rp 5.800 per kilogram, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bapanas Nomor 6 Tahun 2024.
”Jadi dalam waktu dekat sudah bisa dieksekusi. Teman-teman peternak layer se-Indonesia bisa mendapatkan jagung dengan harga Rp 5.500 per kilo,” paparnya.
Berdasarkan data Panel Harga Pangan Bapanas per 4 September 2025, harga rata-rata jagung nasional berada di Rp 6.599 per kilogram, naik 13,78 persen dibanding HAP, sekaligus lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang masih di Rp 6.457 per kilogram.
Saat ini, Bapanas masih menunggu data penerima program dari Kementerian Pertanian (Kementan), khususnya Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH).
Setelah daftar resmi diterima, distribusi SPHP jagung akan segera digulirkan.
Lebih jauh, stok Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) yang dikelola Bulog menyentuh 64.000 ton, mayoritas berasal dari hasil panen dalam negeri.
Kondisi itu diyakini cukup kuat untuk menopang SPHP jagung.
Dalam proyeksi neraca jagung 2025, produksi jagung pipilan kering kadar air 14 persen (JPK 14 persen) diperkirakan mencapai 16,68 juta ton, meningkat dibanding capaian 2024 sebesar 15,14 juta ton.
https://money.kompas.com/read/2025/09/06/144000226/sphp-jagung-segera-bergulir-peternak-bisa-dapat-harga-rp-5.500-per-kg