JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah tantangan ekonomi saat ini, percepatan penyaluran kredit menjadi salah satu instrumen penting untuk meningkatkan konsumsi masyarakat.
Produk buy now pay later (BNPL) atau paylater sebagai layanan kredit digital, dinilai dapat menstimulasi konsumsi masyarakat.
Ekonom dan Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan, ketika daya beli masyarakat menurun, tetapi kebutuhan yang cenderung tetap, masyarakat akan mencari pembiayaan untuk membantu pemenuhan kebutuhan tersebut.
Baca juga: Kala Utang Paylater RI Naik Dua Kali Lipat
Bagi mereka yang kesulitan mendapatkan akses kredit konvensional, mereka akan mengandalkan pembiayaan alternatif, salah satunya adalah paylater.
“Sistem penyaluran limit kredit yang cepat dan fleksibel serta diiringi dengan sistem credit scoring yang prudent, membuat paylater jadi alat keuangan yang relevan serta menjadi bantalan pembiayaan bagi masyarakat di tengah ketidakpastian ekonomi,” kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (9/11/2024).
Ia mengingatkan, setiap instrumen keuangan, termasuk paylater, memiliki risiko dan dampak negatif jika tidak digunakan dengan bijak.
Namun demikian, apabila digunakan secara bijak untuk pemenuhan kebutuhan, paylater dapat membantu masyarakat untuk mengatur keuangan secara lebih baik hingga meningkatkan skor kredit pengguna supaya bisa mengakses produk keuangan lainnya khususnya produk perbankan.
Baca juga: Nilai Utang Pinjol RI Kian Melonjak, Paylater Naik Dua Kali Lipat
"Masyarakat perlu memahami mengenai batas kemampuan bayar mereka sehingga tidak menimbulkan dampak negatif dari pembiayaan dari mana pun, termasuk dari paylater,” imbuh Huda.
Dari uraian tersebut, Huda menuturkan, terdapat tiga peran penting dari paylater. Pertama, paylater mengatasi keterbatasan dana, terutama untuk masyarakat underbanked.