JAKARTA, KOMPAS.com - Human Initiative meluncurkan program Decent Work and Settlement for Refugee Assistance Program (DREAM) yang merupakan sebuah langkah kolaboratif dengan tujuan membantu mengatasi permasalahan tunawisma di kalangan pengungsi. Langkah ini juga memberikan jalan bagi mereka untuk mencapai kemandirian ekonomi.
Program yang didukung oleh Citi Foundation ini menargetkan 220 pengungsi untuk memperoleh akses ke pelatihan keterampilan, dan peluang kerja, dengan fokus pada orang dewasa yang dapat digunakan di masa mendatang sesuai ketentuan yang berlaku di negara penempatan.
Baca juga: Citi Indonesia Cetak Laba Rp 2,2 Triliun hingga September 2024
Director & Country Head of Public Affairs Citi Indonesia Puni Ayu Anjungsari menyampaikan, melalui program DREAM, kami bangga dapat berkontribusi langsung dalam inisiatif yang memberikan dampak sosial nyata melalui penyediaan program peningkatan keterampilan yang relevan bagi para pengungsi.
"Kami harap kontribusi ini dapat membantu menciptakan pemerataan ekonomi agar tercipta masa depan yang lebih inklusif dan sejahtera untuk masyarakat di dunia," kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (18/12/2024).
Sementara itu, Presiden Human Initiative Tomy Hendrajati menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjawab tantangan global pengungsi.
“Program DREAM ini merupakan wujud nyata kolaborasi multipihak untuk mendukung pengungsi. Dengan pemberian Housing Allowance dan pelatihan peningkatan keterampilan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para pengungsi untuk hidup lebih bermartabat,” ujar dia.
Baca juga: Citi Indonesia Tunjuk Yassin Tadjoedin jadi Direktur Operasional Baru
Adapun, Direktur Fasilitasi Korban dan Pengungsi Kedeputian Kedaruratan BNPB Nelwan Harahap, menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi yang diinisiasi oleh Human Initiative dan Citi Foundation.
“Melalui program DREAM, kita tidak hanya memberikan keterampilan dan dukungan housing allowance kepada pengungsi, tetapi juga mendorong mereka untuk menjadi individu yang produktif. Kami di BNPB percaya, penanganan pengungsi harus dilakukan secara holistik dan terintegrasi dengan pendekatan yang mendukung pembangunan jangka panjang,” urai dia.