Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modal Awal Rp 500.000, Suami Istri Ini Sukses Bisnis Sambal Khas Aceh

Kompas.com - 07/02/2025, 14:14 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Bermula dari kegelisahan melihat petani-petani cabai merugi karena harga cabai anjlok, pasangan suami istri, yakni Yuliana dan Murtala Hendra Syahputra, memulai bisnis sambal rawit hijau khas Aceh.

Yuliana, yang kala itu bekerja di salah satu lembaga survei inflasi yang bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI), merasa kasihan mendengar keluhan seorang petani cabai rawit hijau dari dataran tinggi Gayo.

Petani tersebut mengeluhkan harga cabai yang selalu anjlok ketika memasuki masa panen, sehingga banyak petani yang merugi.

"Kalau kayak gini kita enggak mungkin tinggal diam. Jadi harus ada solusi yang kita berikan ke petani. Karena makin lama petani ini akan menjerit dan orang enggak akan pernah mau lagi nanam cabai kalau kondisinya seperti ini," cerita Yuliana.

Baca juga: Mentan Sebut 5 Perusahaan Mafia Pupuk Rugikan Petani Rp 3,2 Triliun

Akhirnya, setelah melalui proses riset dan mencoba beberapa formulasi, Yuliana dan suaminya sepakat untuk membuat produk sambal dengan bahan baku cabai rawit hijau yang dipasok dari petani-petani tersebut.

Dengan demikian, cabai yang ditanam petani dapat dibeli dengan harga yang sesuai nilai pasaran.

Tak hanya itu, keduanya juga memanfaatkan pengawet alami khas Aceh, yakni asam sunti, agar produk sambalnya bisa memiliki daya tahan lebih lama.

Dengan modal awal Rp 500.000, Yuliana dan Murtala mendirikan usaha sambal rawit hijau khas Aceh yang diberi merek Capli.

Capli diambil dari bahasa Aceh yang artinya cabai, tetapi bisa juga menjadi singkatan dari cabai pilihan.

"Awal modal itu cuma Rp 500.000 di tahun 2018. Hanya dengan blender rumah tangga yang masih kita pakai di rumah kita sendiri," kenangnya.

Suami Yuliana, Murtala, menambahkan, saat awal memulai usaha, keduanya hanya menjual sekitar 60 buah sambal selama satu bulan. Omzet harian mereka sekitara Rp 60.000

Mulanya, mereka memasarkan sambal Capli di swalayan dan kios dekat rumah mereka di Banda Aceh. Tak jarang juga mereka mengikuti pameran UMKM dan menjajakan produk ke ibu-ibu arisan.

"Karena kan dia cocok. Kalau ibu-ibu arisan itu kan suka makan yang berkuah-kuah, jadi kita jual langsung ke situ," ucapnya.

Namun, merintis usaha baru bukanlah hal yang mudah. Murtala mengaku dia dan istrinya sempat merugi hingga Rp 40 juta karena harus menarik produk sambalnya dari pasaran akibat kesalahan produksi.

Kala itu, mereka ingin menggunakan alat pembuat sambal baru yang didesain sendiri. Tentu, pembuatan alat baru tidak bisa sekali buat langsung berhasil; dibutuhkan beberapa kali percobaan hingga akhirnya sesuai standar produksi.

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
IHSG Anjlok, Menkeu Purbaya: Saya Orang Pasar, 15 Tahun Lebih...
Cuan
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Multi Medika Internasional (MMIX) Bakal Bagi Saham Bonus untuk Investor, Simak Rasionya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau