Pemerintah berencana memberikan diskon tiket pesawat dan tarif tol menjelang Ramadhan dan Lebaran 2025. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, diskon tiket pesawat kemungkinan sama seperti periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), yakni 10 persen selama dua pekan.
"Dalam hari besar keagamaan, stimulus kembali diberikan, yaitu diskon harga tiket pesawat sekitar 10 persen. Berlaku dua minggu, seminggu sebelum dan sesudah Lebaran," ujar Airlangga dalam acara The Economic Insights 2025 di Jakarta, Rabu (19/2/2025).
Diskon ini berlaku untuk semua rute penerbangan domestik dan dapat digunakan di semua maskapai.
Selain tiket pesawat, pemerintah juga tengah mengkaji diskon tarif tol saat Ramadhan dan Lebaran. Stimulus ini bertujuan mendorong perekonomian nasional pada kuartal I 2025. "Untuk mudik, beberapa tujuan wisata juga didorong agar mendapat multiplier effect dari Lebaran nanti. Stabilitas harga pangan juga akan dijaga," ujar Airlangga.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memastikan bahwa diskon tiket pesawat dan tol akan segera diumumkan. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat. Kami memahami masyarakat mencari tiket jauh-jauh hari, setidaknya sebulan sebelum Lebaran," kata AHY di Jakarta, Selasa (18/2/2025).
Selengkapnya klik di sini.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku sempat meminta saran dari ChatGPT dan DeepSeek terkait langkah yang harus dilakukan Indonesia untuk membentuk family office di Bali.
Dia mengungkapkan, program kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) asal Amerika Serikat (AS) dan China itu dapat menjawab berbagai pertanyaan terkait pembentukan family office.
"Kemarin saya coba di Bali, pakai ChatGPT, coba DeepSeek yang bayar dan tidak bayar, itu mereka menjawab hampir semua. Jadi bagaimana sih pendapat kamu? Pertanyaan saya, kalau kita bikin family office di Bali? Apa yang harus kami lakukan? Dia berikan jawaban semua. Apa kira-kira saranmu? Dia berikan juga saran," ujarnya dalam acara The Economic Insights 2025 di Jakarta, Rabu (19/2/2025).
Hal ini membuktikan kecanggihan AI yang dilengkapi dengan big data dapat memudahkan pekerjaan manusia karena dapat menyarankan solusi atas berbagai permasalahan.
Selengkapnya klik di sini.
Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk Hosianna Evalita Situmorang menilai potensi perkembangan industri otomotif di Indonesia di tahun 2025 akan semakin cerah.
Hal itu lantaran pemerintah memiliki berbagai insentif untuk industri otomotif.
“Prospeknya ini harusnya sih ke arah yang lebih baik karena kalau ada insentif harusnya kayak nilai kredit melandai karena insentif otomatis biaya untuk investasi kredit mobil ataupun motor akan menjadi luas sekali,” ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (19/2/2025).
Adapun berdasarkan catatan Kompas.com, Insentif otomotif yang diberikan ke masyarakat dalam tahun ini adalah insentif pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak pertambahan nilai barang mewah (PPnBM).