JAKARTA, KOMPAS.com – Asosiasi Pedagang Aset Kripto indonesia dan Asosiasi Blockchain (Aspakrindo-ABI) terus mendorong upaya peningkatan edukasi dan literasi tentang aset kripto di Indonesia.
Melalui agenda tahunannya setiap bulan Februari, Aspakrindo-ABI telah selesai menyelenggarakan Bulan Literasi Kripto (BLK) 2025 yang mengusung tema Bijak Berinvestasi: Bangun Masa Depan Sejak Dini.
Selaku anggota, aplikasi jual beli kripto PT Pintu Kemana Saja (PINTU) turut berkontribusi dalam BLK 2025.
Baca juga: Donald Trump Bertemu Para Pemimpin Kripto, Bahas AS sebagai Pusat Kripto Dunia
General Counsel PINTU sekaligus Sekretaris Jenderal Aspakrindo-ABI Malikulkusno Utomo mengungkapkan, kegiatan Bulan Literasi Kripto ini menjadi ajang tahunan penting bagi seluruh anggota asosiasi.
"Kontribusi para pedagang kripto pada kegiatan ini menunjukkan komitmennya untuk terus memperluas edukasi dan literasi tentang aset kripto serta teknologi blockchain. Pada BLK 2025, PINTU menggelar beberapa kegiatan edukasi secara offline bersama komunitas,” kata Malikulkusno dalam siaran pers, Minggu (9/3/2025).
Malikulkusno menyatakan, kegiatan BLK 2025 disambut positif dengan total peserta yang hadir lebih dari 300 orang.
"Ini menandakan minat investasi pada aset kripto semakin tinggi dan masyarakat juga semakin memahami pentingnya kegiatan edukasi dan literasi untuk memperkuat pemahaman mengenai ekosistem aset kripto di tengah tren peningkatan jumlah investor kripto dalam negeri,” ungkap dia.
Baca juga: Bagaimana Nasib Pasar Kripto dan Bitcoin Usai Keputusan Tarif Trump?
Dalam laporan Chainalysis The 2024 Global Adoption Index yang mengukur peringkat 151 negara tentang adopsi aset kripto memperlihatkan, Indonesia berada di posisi ketiga di bawah Nigeria dan India yang berada di posisi dua dan satu.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya