Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Telur Ayam RI Surplus, Siap Ekspor 1,6 Juta Butir ke AS Per Bulan

Kompas.com - 25/03/2025, 18:18 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan bahwa kondisi produksi telur ayam nasional mengalami surplus.

Berdasarkan proyeksi neraca pangan 2025 yang dihimpun oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas), produksi telur ayam ras mencapai 6,4 juta ton, sedangkan kebutuhan bulanan sekitar 518.000 ton.

Dengan demikian, Indonesia diperkirakan akan terus mengalami surplus telur ayam.

Baca juga: RI Buka Peluang Ekspor 1,6 Juta Butir Telur Ayam ke Amerika Serikat

Ilustrasi telur ayam. UNSPLASH/LOUIS HANSEL Ilustrasi telur ayam.

“Surplus ini menunjukkan kapasitas produksi yang kuat. Kami akan terus memastikan keseimbangan antara pasokan dan harga agar tidak merugikan peternak maupun konsumen,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan Arief Cahyono dalam siaran pers, Selasa (25/3/2025).

Di sisi lain, fenomena eggflation terjadi di negara-negara yang menjadi sumber impor grand parent stock (GPS), seperti Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara Eropa, termasuk Perancis.

Negara-negara tersebut mengalami kekurangan pasokan dan harga telur melonjak tinggi karena wabah penyakit unggas dan kenaikan biaya produksi.

Surplus produksi telur ayam nasional ini juga membuka peluang bagi Indonesia untuk ekspor telur ayam ke berbagai negara yang mengalami keterbatasan pasokan.

Baca juga: Harga Telur Ayam Naik Jelang Nataru, KSP: Masuk Kategori Waspada

“Kekurangan stok di negara lain bisa menjadi peluang bagi kita untuk melakukan ekspor. Salah satu rencana ekspor adalah ke Amerika Serikat. Berdasarkan neraca komoditas, pemerintah siap mengirimkan 1,6 juta butir telur setiap bulan,” kata Arief.

Arief menegaskan bahwa Kementan telah melakukan perhitungan matang agar ekspor tidak mengganggu ketersediaan telur di dalam negeri.

“Kami selalu memeriksa neraca komoditas untuk memastikan keseimbangan pasokan,” ujar Arief.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau