JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian menyatakan bahwa pihaknya akan membantu menyampaikan informasi ke Perum Bulog apabila ada gabah petani yang tidak terserap sesuai harga pembelian pemerintah (HPP).
Hal ini seiring dengan masih ada gabah kering petani (GKP) yang diserap di bawah HPP.
“Kami akan bantu infokan pada Bulog setempat agar konsisten turun menyerap gabah petani,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan Arief Cahyono dalam keterangannya, Rabu (9/4/2025).
Arief mengatakan, pemerintah berpihak pada petani dengan menyerap gabah sesuai HPP, yakni Rp 6.500 per kilogram, apa pun kualitas.
Baca juga: BPS Proyeksi Produksi Beras Capai 13,14 Juta Ton pada Maret-Mei 2025
“Jadi petani jangan menjual harga di bawah Rp 6.500. Bulog akan membeli sesuai HPP,” kata Arief.
Terlebih, Arief menyebutkan, harga penyerapan GKP Rp 6.500 per kilogram sudah menjadi komitmen Presiden Prabowo Subianto.
“Saya kira ini sudah clear dan Bulog sudah bekerja sangat baik,” ucap Arief.
“Bila ada temuan atau laporan gabah di bawah HPP, segera hubungi Bulog setempat saja. Pemerintah akan membeli dengan harga yang sesuai,” tambah dia.
Melansir dari Antara, petani di wilayah Desa Sumberjo, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang pada Minggu (6/4/2025), mengeluhkan harga jual gabah di daerah itu.
Pasalnya, gabah kering panen (GKP) milik petani di wilayah itu hanya dibeli seharga Rp 5.000 per kilogram oleh tengkulak.
“Tadi pagi kami dapat laporan petani wilayah tersebut sudah tertangani,” kata Arief.
Baca juga: Saat Prabowo Puas dengan Produksi Beras Nasional, Disebut Stok Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir
Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengeklaim bahwa rata-rata harga GKP saat ini sudah di atas Rp 6.500 per kilogram.
“Rata-rata nasional sekarang sudah di atas Rp 6.500, Rp 6.530, Rp 6.520, dan seterusnya, di atas Rp 6.500. Dan petani happy,” kata Sudaryono di kantor Kementan, Jakarta Selatan, Rabu.
“Banyak petani mengapresiasi karena memang selama ini dibeli di harga Rp 5.000, Rp 5.500, kemudian sekarang di angka Rp 6.500,” lanjut dia.
Baca juga: Bulog Cetak Rekor Penyerapan Gabah Tertinggi dalam 10 Tahun
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini