JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah gejolak ekonomi global dan kebijakan tarif baru AS yang mengguncang pasar keuangan, aset kripto mencuri perhatian sebagai peluang investasi baru.
Ketika banyak investor dilanda ketidakpastian, kripto hadir sebagai alternatif yang mulai dilirik, terutama oleh generasi muda yang melek teknologi dan cermat membaca momentum.
William Sutanto, Chief Technology Officer Indodax menyampaikan bahwa volatilitas bukan sekadar risiko, melainkan celah strategis bagi investor yang memahami arah pergerakan pasar.
Baca juga: Harga Bitcoin Tembus 83.000 Dollar AS, Investor Diingatkan Waspadai Volatilitas
Ia menambahkan, kebijakan tarif impor AS yang menyasar mitra dagang utama telah menciptakan efek domino di berbagai sektor, termasuk pasar saham dan aset kripto.
William menilai meskipun volatilitas tinggi, bitcoin sudah membuktikan diri menjadi aset
kripto yang sudah teruji sebagai aset lindung nilai yang diadopsi oleh negara-negara maju.
“Bitcoin memiliki fundamental yang berbeda dengan aset keuangan konvensional. Justru di
tengah ketidakpastian global, aset kripto seperti Bitcoin bisa menjadi alternatif diversifikasi
investasi,” ujar William dalam siaran pers, Jumat (11/4/2025).
Ia menjelaskan bahwa volatilitas yang terjadi saat ini seringkali dimanfaatkan oleh investor
berpengalaman untuk masuk di harga rendah dan mengambil posisi strategis jangka panjang.
Baca juga: Dibanding Bitcoin, Apakah Stablecoin Jadi Pilihan Aman untuk Saat Ini?
Di lain sisi, William juga mencatat adanya peningkatan volume transaksi kripto hingga
30 sampai 50 persen di market kripto dalam seminggu terakhir, terutama saat pasar mengalami koreksi. Ini menunjukkan tingginya antusiasme investor dalam memanfaatkan momentum pasar.
Selain itu, menanggapi fenomena minat generasi muda terhadap kripto, William
mengingatkan pentingnya edukasi dan strategi investasi yang bijak.