JAKARTA, KOMPAS.com - PT Freeport Indonesia (PTFI) menyatakan telah menyelesaikan perbaikan smelter tembaga di Gresik dan akan beroperasi penuh pada akhir Juni 2025.
Smelter Freeport yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur tersebut sempat mengalami kebakaran pada Oktober 2024 lalu.
Chairman of the Board Freeport McMoRan Richard C. Adkerson pun turun langsung ke Gresik untuk memastikan kelancaran beroperasinya Smelter. Tinjauan ini didampingi oleh Presiden Direktur PTFI Tony Wenas.
Baca juga: Bahlil Pastikan Smelter Freeport Mulai Beroperasi Juni 2025
"Kedatangan pimpinan FCX ini adalah untuk memastikan Smelter PTFI mulai beroperasi kembali dengan baik setelah kejadian kahar pada 14 Oktober 2024," ujar Tony dalam keterangannya, Kamis (22/5/2025).
Ia menuturkan, saat ini smelter sebenarnya sudah mulai beroperasi, namun baru akan menghasilkan katoda tembaga pada minggu keempat bulan Juni 2025.
"Setelah dimasukkan konsentrat, diolah di furnace menjadi anoda tembaga, kemudian dibawa ke lectrorefinery untuk menjadi katoda tembaga," kata dia.
Tony mengatakan, beroperasinya kembali smelter ini menjadi capaian yang baik, sekaligus merupakan bukti nyata resiliensi perusahaan dalam mengatasi berbagai tantangan serta melaksanakan komitmen terhadap hilirisasi.
Baca juga: Filipina Bakal Larang Ekspor Nikel, Industri Smelter RI Terancam
Ia bilang, perbaikan smelter ini pun rampung lebih cepat dari yang dijadwalkan. Mulanya pengoperasian smelter direncanakan dimulai pada pekan ketiga Juni 2025, namun menjadi lebih cepat seiring sudah rampungnya perbaikan smelter.
Upaya percepatan perbaikan dilakukan PTFI dengan pengiriman material dari luar negeri menggunakan pesawat-pesawat kargo berbadan lebar. Antara lain Boeing 747 dan tiga kali perjalanan Antonov-AN124 dengan total lebih dari 300 ton.