Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Muda RI "Gila" Kripto, RI Nomor 2 Dunia soal Jumlah Pengguna Aplikasinya

Kompas.com - 30/05/2025, 05:30 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia mencatat pertumbuhan penggunaan aplikasi kripto tertinggi kedua secara global sepanjang 2024. Berdasarkan laporan "State of Mobile 2025" dari Sensor Tower, sesi aplikasi kripto di Indonesia naik 54 persen dibanding tahun sebelumnya.

Sesi aplikasi kripto mengacu pada frekuensi pengguna membuka dan memakai aplikasi kripto untuk mengecek harga, bertransaksi, atau memantau aset digital.

Laporan yang dirilis Rabu (21/5/2025) itu menyebut, posisi teratas ditempati Jerman dengan lonjakan 91 persen. Sementara Brasil dan Prancis masing-masing mencatat kenaikan 47 persen.

“Seiring meredanya inflasi dan membaiknya kondisi ekonomi global, kepercayaan investor pun kembali meningkat, yang mendorong keterlibatan lebih besar dalam ekosistem kripto,” tulis Sensor Tower.

Baca juga: Mengapa Aset Kripto Tidak Bisa Jadi Alat Pembayaran di Indonesia?

Calvin Kizana.WhatsApp Calvin Kizana.
Secara global, total sesi aplikasi kripto naik 37 persen selama 2024. Pertumbuhan tertinggi tercatat pada kuartal keempat 2024 yang mencapai 45 persen, sejalan dengan kenaikan harga Bitcoin.

Indonesia dinilai memiliki potensi besar karena populasi digital yang berkembang dan antusiasme anak muda terhadap aset kripto.

CEO Tokocrypto Calvin Kizana menyebut tren ini sebagai sinyal bahwa masyarakat semakin terbuka terhadap kripto sebagai bagian dari strategi keuangan mereka.

“Pertumbuhan 54 persen ini adalah sinyal positif bahwa masyarakat makin nyaman dan antusias berinteraksi dengan aset kripto,” ujar Calvin, melalui keterangannya, dikutip Jumat (30/5/2025).

Baca juga: Investasi Kripto Kian Diminati, Transaksi Tembus Rp 32 Triliun

Sensor Tower juga mencatat bahwa aktivitas pengguna kripto menurun tajam pada 2022 dan 2023, mengikuti penurunan harga Bitcoin. Namun, tren kembali positif pada 2024, khususnya kuartal keempat, yang menandai kembalinya minat pengguna.

Calvin menilai perubahan perilaku pengguna menunjukkan kedewasaan pasar. Masyarakat dinilai makin selektif dan sadar risiko, serta lebih tertarik pada edukasi dan keamanan.

Faktor seperti regulasi yang lebih jelas dan stabilnya harga Bitcoin juga ikut memperkuat kepercayaan publik. Meski pertumbuhan unduhan aplikasi kripto tidak setinggi puncaknya di masa lalu, tren ini dianggap mencerminkan fondasi adopsi yang lebih kuat.

Calvin berharap industri kripto tak hanya mengejar pertumbuhan pengguna, tapi juga membangun ekosistem yang berkelanjutan. Hal ini mencakup peningkatan keamanan, transparansi, dan integrasi layanan keuangan.

Baca juga: Industri Kripto RI Sumbang Pajak Rp 1,2 Triliun Sejak 2023

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Industri
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Ekbis
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
Keuangan
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Cuan
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau