Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Tukar Rupiah Diproyeksi Sulit Tembus di Bawah Level 16.200, Kenapa?

Kompas.com - 02/06/2025, 13:06 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah atau kurs rupiah terhadap dollar AS diproyeksikan masih akan stagnan dan sulit menembus level di bawah 16.200. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai sentimen seperti kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) hingga aliran modal asing yang masuk ke Indonesia.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.09 WIB hari ini, rupiah berada pada level Rp 16.329 per dollar AS atau melemah 2,52 poin (0,02 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.326,5 per dollar AS.

Analis Pasar Uang sekaligus Presiden Direktur Doo Financial Futures Ariston Tjendra mengatakan, rupiah kemungkinan masih sulit menguat di bawah level 16.200-16.150 minggu ini terhadap dollar AS.

Hal ini karena isu tarif AS yang terjadi hari ini. Terbaru AS menerapkan 50 persen tarif bahan baku baja dan alumunium. Ini memperkeruh konflik perang dagang akibat tarif yang masih terjadi.

Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Melemah, Simak Kurs USD-IDR di 5 Bank Besar Hari Ini

Kalau isu tarif ini berakhir, misalnya karena penetapan Supreme Court AS yang membatalkan kebijakan tarif Trump akhirnya dieksekusi, rupiah mungkin bisa melenggang masuk ke 15.000-an.

Namun demikian, selama isu tarif ini masih berkembang, rupiah masih rentan dan berpotensi melemah lagi.

Dihubungi secara terpisah, Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, walau dinilai tidak sah oleh pengadilan, tetapi pemerintahan Trump masih bisa tetap melanjutkan kabijakan tarif setelah banding mereka untuk menunda keputusan pengadilan tersebut dikabulkan.

Perkembangan seputar tarif semakin memanas setelah Trump kembali mengancam tarif 50 persen terhadap impor baja dan alumunium. Hal ini memicu sentimen di pasar kembali negatif.

Adapun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan turun hari ini.

"Sedangkan rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS, tetapi data manufaktur PMI Indonesia yang dirilis pagi ini masih menunjukkan kontraksi akan membatasi penguatan. Range (rupiah) 16.250-16.400," ucap dia.

Baca juga: Rupiah Berpotensi Menguat ke Level Rp 16.000-an pada Juni, Ini Penopangnya

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau