JAKARTA, KOMPAS.com - Perum Perumnas terus melakukan transformasi dalam strategi pemasarannya untuk memperluas akses kepemilikan hunian, terutama bagi generasi muda dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Salah satu langkah terbarunya adalah memanfaatkan platform digital dan kerja sama strategis dengan berbagai lembaga, termasuk peluncuran toko daring properti pertama di e-commerce Indonesia.
Direktur Pemasaran Perumnas, Imelda Alini Pohan, mengatakan bahwa inovasi ini ditujukan untuk menjawab kebutuhan konsumen urban yang kian mengandalkan teknologi dalam proses pencarian dan pembelian rumah.
“Transformasi ini menunjukkan bahwa Perumnas tidak hanya membangun rumah, tetapi juga membangun ekosistem kepemilikan hunian terjangkau dan berkelanjutan. Melalui pendekatan ini, Perumnas menegaskan perannya sebagai kontributor perumahan nasional dan mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan hunian yang layak dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat,” kata Imelda dalam keterangannya, Rabu (11/6/2025).
Baca juga: Dorong Program 3 Juta Rumah, Menteri PKP Tinjau Proyek Hunian Perumnas
Selain menyediakan hunian bersubsidi dengan harga terjangkau, Perumnas juga menawarkan berbagai keunggulan fasilitas seperti sistem cluster satu akses, pengamanan 24 jam, CCTV, teknologi smart home hasil kolaborasi dengan Telkomsel, serta infrastruktur jalan beton di kawasan hunian.
Perumnas juga mengembangkan kawasan berbasis transit oriented development (TOD) dan memperbarui desain hunian agar lebih sesuai dengan kebutuhan generasi muda serta keluarga muda Indonesia. Langkah ini diharapkan mendukung target Program Pemerintah 3 Juta Rumah.
"Kami ingin memastikan bahwa hunian yang kami tawarkan tidak hanya terjangkau dari sisi harga, tetapi juga nyaman, aman, dan mendukung gaya hidup modern," tambah Imelda.
Baca juga: Dukung Program 3:Juta Rumah, Perumnas Sediakan 3,4 Hektar di Pulogebang
Seiring dengan transformasi digital ini, Perumnas telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 81 institusi, termasuk BPJS Ketenagakerjaan, BUMN, dan perusahaan swasta, guna menghadirkan skema pembiayaan khusus bagi tenaga kerja formal. Total pemesanan unit rumah melalui skema B2B ini sudah mencapai 600 unit dalam dua tahun terakhir.
“Melalui kemitraan ini, kami ingin memberikan kemudahan kepemilikan rumah bagi pekerja formal dari berbagai sektor, mulai dari tenaga pengajar, petugas kesehatan, hingga mitra pengemudi ojek online,” jelas Imelda.