BANGKOK, KOMPAS.com - Kamboja telah mencapai kesepakatan dagang dengan Amerika Serikat (AS) setelah diskusi yang dipimpin oleh Sun Chanthol, Wakil Perdana Menteri Kamboja.
Dikutip dari Nation Thailand, Jumat (1/8/2025), menurut Bloomberg, kesepakatan ini akan menghapuskan tarif impor barang-barang AS.
Di samping itu, Kamboja berkomitmen untuk membeli hingga 20 pesawat Boeing 737 MAX guna mengurangi ketidakseimbangan neraca perdagangan antara kedua negara.
Baca juga: Dampak Tarif Impor AS, Garuda Belum Terima 50 Pesawat Boeing yang Sudah Dipesan
Maskapai penerbangan nasional Kamboja, Air Cambodia, saat ini sedang bernegosiasi untuk membeli 10 pesawat, dengan opsi tambahan 10 pesawat.
Namun, belum ada rincian spesifik mengenai harga atau jadwal pengiriman yang diungkapkan.
Sun Chanthol menjelaskan, pemerintah Kamboja telah sepakat untuk menghapuskan tarif impor, sehingga tarif tersebut menjadi nol persen.
Ia mencatat bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk mengatasi hambatan non-tarif (NTB) dan hambatan lainnya, sebagaimana ditekankan oleh AS selama diskusi perdagangan.
Baca juga: Pesawat Boeing Pesanan RI Baru Tiba 2031, Ini Saran Bos Danantara ke Garuda Indonesia
Kesepakatan ini muncul setelah pemerintahan Trump memberlakukan tarif resiprokal sebesar 19 persen untuk barang-barang dari Kamboja dan Thailand.
Tarif ini lebih rendah dari 36 persen yang awalnya diusulkan, menyusul ancaman Presiden AS Donald Trump untuk memblokir perjanjian perdagangan akibat konflik perbatasan yang parah antara Thailand dan Kamboja.