Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Persaingan Konten Digital, Amazon PHK Ratusan Karyawannya

Kompas.com - 05/08/2025, 07:06 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Amazon memutus hubungan kerja terhadap sekitar 110 karyawan di divisi podcast Wondery. CEO Wondery, Jen Sargent, juga mengundurkan diri.

Langkah ini diambil Amazon saat mulai merombak struktur bisnis audio dan podcast. Perusahaan menggabungkan sejumlah unit Wondery ke dalam Audible, anak usaha yang fokus pada buku audio dan podcast.

"Perubahan ini tidak hanya akan menyelaraskan tim kami dengan lebih baik dalam upaya mereka memanfaatkan peluang strategis yang ada, tetapi yang lebih penting lagi, akan memastikan kami memiliki struktur yang tepat untuk memberikan pengalaman terbaik bagi para kreator, pelanggan, dan pengiklan," kata Wakil Presiden Audio, Twitch, dan Gim Amazon, Steve Boom dalam catatan kepada staf, Senin (4/8/2025).

Baca juga: Kemenperin Ungkap 2 Juta Buruh Manufaktur Kena PHK Akibat Terdampak Relaksasi Impor

Boom menyebut pengurangan karyawan tidak bisa dihindari dalam proses ini.

"Sayangnya, perubahan ini juga mencakup beberapa pengurangan (karyawan) dan kami telah memberi tahu karyawan tersebut pagi ini," lanjutnya.

Amazon mengakuisisi Wondery lima tahun lalu untuk memperkuat konten audio orisinil. Perusahaan ini dikenal lewat podcast populer seperti Dirty John dan Dr. Death. Belakangan, Wondery juga menggandeng New Heights milik Jason dan Travis Kelce serta Armchair Expert milik Dax Shepard.

Amazon kini memisahkan dua lini utama Wondery. Podcast naratif akan dikonsolidasikan di bawah Audible. Sementara konten yang dipimpin kreator akan dipindahkan ke unit baru bernama layanan kreator di bawah organisasi yang dipimpin Steve Boom.

"Unit podcasting naratif akan dikonsolidasikan di bawah Audible, dan konten yang dipimpin kreator akan dipindahkan ke unit baru dalam organisasi Boom di Amazon yang disebut layanan kreator," ujar Boom.

Baca juga: Airlangga: Data Pribadi Sudah Lama Mengalir ke AS lewat Google dan Amazon

Boom mengakui persaingan makin ketat, terutama dengan tumbuhnya podcast video di YouTube yang dikelola Alphabet. Model video menuntut pendekatan berbeda dibanding konten audio murni.

"Lanskap podcast telah berkembang secara signifikan selama beberapa tahun terakhir," kata Boom. "Acara video membutuhkan strategi penemuan, pertumbuhan, dan monetisasi yang berbeda dibandingkan seri naratif yang mengutamakan audio."

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
Keuangan
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Cuan
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
KPPU Dalami Kelangkaan BBM Non-Subsidi, Jaga Agar Tidak Ada Praktik Monopoli
Ekbis
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ferry Juliantono Jadi Menkop, Pelaku Usaha Ungkap Tugas yang Harus Diprioritaskan
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau