JAKARTA, KOMPAS.com – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyampaikan pesan Presiden Prabowo Subianto soal pentingnya kekuatan pertahanan untuk mendukung ekonomi nasional.
Pesan itu ia sampaikan dalam pembekalan retret untuk anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (7/8/2025).
Agus menyebut dirinya sudah mengenal Prabowo sejak awal 1990-an. Sejak lama, Prabowo disebut kerap membicarakan persoalan ekonomi Indonesia.
"Beliau selalu menyampaikan, Bapaknya kan ekonom, begawan ekonomi. Beliau selalu menyampaikan kalau ekonomi kuat itu harus pertahanannya kuat. Dari dulu beliau menyampaikan begitu," kata Agus.
Baca juga: 200 Anggota Kadin Bakal Retret di Magelang, Keberangkatan Naik Hercules Dilepas Presiden Prabowo
Ia menilai masih banyak orang yang belum menyadari kuatnya kaitan antara pertahanan dan ekonomi. Menurut Agus, pertahanan yang lemah akan menyulitkan negara dalam mengelola sumber daya alam.
Sebagai contoh, ia menyinggung wilayah Papua yang diyakini masih menyimpan potensi cadangan emas dalam jumlah besar.
"Contoh saja di Papua. Mungkin masih banyaklah titik-titik emas di sana. Karena mungkin kita yang tidak kuat di sana, jadi tidak bisa dikelola dengan baik," ujarnya.
Agus juga menyinggung kondisi geopolitik global yang belakangan tidak stabil. Konflik militer dan ketegangan ekonomi terjadi di banyak kawasan. Meski begitu, Amerika Serikat disebut masih mendominasi di tengah situasi dunia yang kian multipolar.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie menyoroti situasi politik di dalam negeri yang dinilainya makin kondusif.
Baca juga: Realisasi Insentif Motor Listrik 2025 Masih Tunggu Arahan Prabowo
Menurut dia, kondisi politik yang tenang membuat semua pihak bisa bekerja lebih optimal. Ia juga menilai salah satu puncaknya adalah pemberian amnesti dan abolisi kepada dua terpidana kasus hukum.
"Kelihatannya dari pemerintah dan juga pimpinan, cukup nyaman dengan kondisi politik yang lebih adem. Banyak yang mengatakan, dia puncaknya salah satu abolisi, lalu juga amnesti," kata Anin.
"Dan memang benar, karena kalau politiknya adem, ya kita semua bisa kerja," lanjut dia.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini