KOMPAS.com-Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendesak CEO Intel, Lip-Bu Tan, untuk mundur.
Desakan itu muncul setelah muncul dugaan keterlibatan Tan dengan sejumlah perusahaan China.
Trump menyampaikan permintaannya lewat unggahan di platform media sosial Truth Social.
"Tidak ada solusi lain untuk masalah ini," tulisnya.
Pernyataan tersebut langsung menekan saham Intel hingga turun hampir 5 persen pada perdagangan pra-pasar, Kamis (7/8/2025).
Baca juga: Trump Naikkan Tarif untuk India Jadi 50 Persen
Sehari sebelumnya, Reuters melaporkan Senator Republik Tom Cotton mengirim surat ke ketua dewan direksi Intel.
Cotton mempertanyakan hubungan Tan dengan perusahaan-perusahaan China. Ia juga menyinggung dugaan keterlibatan Tan dalam kasus pidana yang melibatkan mantan perusahaannya, Cadence Design Systems (CDNS.O).
Reuters juga pernah melaporkan bahwa Tan, baik secara pribadi maupun lewat dana ventura yang ia kelola, berinvestasi di ratusan perusahaan China.
Beberapa perusahaan disebut memiliki keterkaitan dengan militer negara tersebut.
Selama periode Maret 2012 hingga Desember 2024, Tan menanamkan investasi senilai minimal 200 juta dollar AS ke sektor manufaktur dan chip canggih di China.
Baca juga: Intel Umumkan PHK Karyawan, Bakal Sisakan 75.000 Pegawai Pada 2025
Intel belum menanggapi permintaan komentar hingga Kamis malam.
Intel sebelumnya dikenal sebagai pemain utama industri semikonduktor. Namun, perusahaan ini tertinggal dari Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) dalam hal produksi chip.
Intel juga belum terlihat bersaing di pasar chip kecerdasan buatan, yang kini dikuasai Nvidia (NVDA.O).
Tan menjabat CEO sejak Maret, menggantikan Pat Gelsinger yang dilengserkan akhir 2024.
Salah satu langkah awalnya adalah memangkas jumlah karyawan menjadi 75.000 orang pada akhir tahun. Jumlah ini berkurang sekitar 22 persen dari total tenaga kerja. Intel juga mulai menyeleksi alokasi investasi untuk fasilitas produksi.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini