NEW YORK, KOMPAS.com - CEO Intel, Lip-Bu Tan, menanggapi “informasi keliru” terkait peran-perannya di masa lalu, setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyerukan pengunduran dirinya dan menyoroti masalah etika.
“Saya ingin benar-benar jelas. Selama lebih dari 40 tahun berkarier di industri ini, saya telah membangun hubungan di seluruh dunia dan di berbagai ekosistem yang beragam — dan saya selalu bekerja dengan mematuhi standar hukum dan etika tertinggi,” tulis Tan dalam memo kepada karyawan pada Kamis (7/8/2025), seperti dikutip dari CNBC, Sabtu (9/8/2025).
Tan mengatakan bahwa Intel tengah bekerja sama dengan Gedung Putih untuk menangani situasi ini dan ia mendukung komitmen Presiden dalam memajukan keamanan nasional dan ekonomi AS. Ia juga menegaskan bahwa dewan direksi Intel “sepenuhnya mendukung” rencana transformasi perusahaan.
Baca juga: Trump Desak CEO Intel Mundur, Saham Langsung Anjlok
Ketegangan memuncak pada Kamis ketika Trump melalui unggahan di Truth Social meminta Tan untuk segera mengundurkan diri sebagai CEO dan menyebutnya “sangat BERMASALAH.” Saham Intel turun 3 persen pada hari itu.
Seruan Trump bertepatan dengan pertanyaan dari Senator Tom Cotton (R-Arkansas) terkait hubungan CEO Intel tersebut dengan perusahaan-perusahaan di China dan potensi dampaknya terhadap keamanan AS.
“Intel berkewajiban menjadi pengelola yang bertanggung jawab atas dana pembayar pajak Amerika dan mematuhi peraturan keamanan yang berlaku,” tulis Cotton.
“Keterkaitan Tuan Tan menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan Intel memenuhi kewajiban tersebut,” tambah dia.
Tan diangkat menjadi CEO Intel pada Maret 2025, menggantikan Pat Gelsinger yang dicopot dewan direksi pada Desember 2024 setelah gagal memulihkan kinerja produsen chip yang tengah terpuruk tersebut.
Analis Bernstein, Stacy Rasgon, dalam catatan pada Kamis menyebut pihaknya tidak percaya Tan “bermasalah,” tetapi hubungan Tan dengan China memberikan kesan yang semakin buruk mengingat siapa yang kini berada di Gedung Putih.
“Sayangnya, berbeda dengan CEO teknologi lainnya, Lip-Bu tampaknya tidak memiliki hubungan pribadi dengan Trump yang bisa meredakan kemarahannya,” tulis Rasgon.
Trump juga mungkin kecewa dengan sejumlah keputusan terbaru Intel, termasuk pembatalan beberapa proyek foundry.
Baca juga: Emas Swiss Jadi Korban Tarif Trump, Harga Emas Dunia Sentuh Rekor 3.534 Dollar AS
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini