BOGOR, KOMPAS.com – PT PGN Tbk memperluas pembangunan infrastruktur gas bumi dari wilayah barat hingga timur Indonesia untuk memperkuat ketahanan energi nasional dan mendukung transisi energi. Langkah ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang menempatkan gas sebagai energi alternatif guna menurunkan emisi.
Pembangunan infrastruktur dibagi menjadi dua wilayah.
Di sisi barat, PGN mendukung program strategis pemerintah untuk menghubungkan pipa transmisi Trans Sumatera–Jawa melalui proyek Dumai–Sei Mangkei, ruas Cirebon–Semarang, revitalisasi fasilitas LNG di Arun, pemanfaatan receiving terminal di Jawa Timur, serta pengembangan receiving terminal di Jawa Barat.
Sementara di sisi timur, PGN bekerja sama dengan PLN EPI untuk proyek gasifikasi pembangkit listrik di Papua Bagian Utara dan penyediaan fasilitas LNG bagi kebutuhan sektor kelistrikan serta smelter.
Baca juga: Bahlil: Enggak Perlu Ragukan Komitmen Indonesia soal Transisi Energi
Sekretaris Perusahaan PGN Fajriyah Usman mengatakan perusahaan menargetkan ketersediaan infrastruktur gas, baik pipa maupun fasilitas lainnya, terus bertambah.
“Pipanisasi sedang dijalankan, seperti Tegal–Cilacap untuk kilang Cilacap, penyediaan pipa di Kawasan Industri Kendal, serta Sei Mangkei–Dumai,” kata Fajriyah saat acara Energi & Mining Editor Society (E2S) Retret 2025 bertema Collaboration to Advance The ESDM Sector di Bogor, Sabtu (9/8/2025).
Baca juga: Proyek Pipa Jargas Cisem II Rp 2,8 Triliun Ditarget Tuntas April 2026
Ia menjelaskan strategi PGN dirumuskan dalam konsep G-A-S: Growth, Adapt, dan Step Out. Growth dilakukan dengan terus membangun infrastruktur, sementara Adapt mencakup pemanfaatan fasilitas LNG di Arun, pengembangan LNG bunkering untuk bahan bakar kapal, serta pembangunan mini LNG plants.
“Untuk Step Out, kami mulai beralih ke bisnis Energi Baru dan Terbarukan yang terkait gas, seperti biometana, pengangkutan CO?, dan produksi hidrogen,” ujarnya.
Menurut Fajriyah, ketidakpastian global menjadi tantangan bagi sektor energi. PGN meresponsnya dengan perencanaan dan integrasi jaringan yang lebih luas.
“Kami memperluas jaringan gas dan mengagregasi pasokan agar dapat menjangkau pelanggan dengan harga yang terjangkau,” tutur Fajriyah.
Baca juga: PGN Percepat Target Dekarbonisasi, Jargas Jadi Solusi Strategis
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini