Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Transisi Energi, PGN Genjot Jaringan Gas dari Barat hingga Timur

Kompas.com - 11/08/2025, 08:40 WIB
Aprillia Ika

Editor

BOGOR, KOMPAS.com – PT PGN Tbk memperluas pembangunan infrastruktur gas bumi dari wilayah barat hingga timur Indonesia untuk memperkuat ketahanan energi nasional dan mendukung transisi energi. Langkah ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang menempatkan gas sebagai energi alternatif guna menurunkan emisi.

Pembangunan infrastruktur dibagi menjadi dua wilayah. 

Di sisi barat, PGN mendukung program strategis pemerintah untuk menghubungkan pipa transmisi Trans Sumatera–Jawa melalui proyek Dumai–Sei Mangkei, ruas Cirebon–Semarang, revitalisasi fasilitas LNG di Arun, pemanfaatan receiving terminal di Jawa Timur, serta pengembangan receiving terminal di Jawa Barat.

Sementara di sisi timur, PGN bekerja sama dengan PLN EPI untuk proyek gasifikasi pembangkit listrik di Papua Bagian Utara dan penyediaan fasilitas LNG bagi kebutuhan sektor kelistrikan serta smelter. 

Baca juga: Bahlil: Enggak Perlu Ragukan Komitmen Indonesia soal Transisi Energi

PGN kembangkan infrastruktur gas bumi dari barat hingga timur Indonesia. Hal ini disampaikan Sekretaris Perusahaan PGN Fajriyah Usman dalam acara Energi & Mining Editor Society (E2S) Retret 2025 bertema Collaboration to Advance The ESDM Sector di Bogor, Sabtu (9/8/2025).DOK. E2S PGN kembangkan infrastruktur gas bumi dari barat hingga timur Indonesia. Hal ini disampaikan Sekretaris Perusahaan PGN Fajriyah Usman dalam acara Energi & Mining Editor Society (E2S) Retret 2025 bertema Collaboration to Advance The ESDM Sector di Bogor, Sabtu (9/8/2025).
PGN juga mengembangkan jaringan gas untuk kawasan industri, memanfaatkan gas stranded, dan membangun jaringan gas rumah tangga (jargas) di kota-kota Indonesia Timur, termasuk di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Sekretaris Perusahaan PGN Fajriyah Usman mengatakan perusahaan menargetkan ketersediaan infrastruktur gas, baik pipa maupun fasilitas lainnya, terus bertambah.

“Pipanisasi sedang dijalankan, seperti Tegal–Cilacap untuk kilang Cilacap, penyediaan pipa di Kawasan Industri Kendal, serta Sei Mangkei–Dumai,” kata Fajriyah saat acara Energi & Mining Editor Society (E2S) Retret 2025 bertema Collaboration to Advance The ESDM Sector di Bogor, Sabtu (9/8/2025).

Baca juga: Proyek Pipa Jargas Cisem II Rp 2,8 Triliun Ditarget Tuntas April 2026

Ia menjelaskan strategi PGN dirumuskan dalam konsep G-A-S: Growth, Adapt, dan Step Out. Growth dilakukan dengan terus membangun infrastruktur, sementara Adapt mencakup pemanfaatan fasilitas LNG di Arun, pengembangan LNG bunkering untuk bahan bakar kapal, serta pembangunan mini LNG plants.

“Untuk Step Out, kami mulai beralih ke bisnis Energi Baru dan Terbarukan yang terkait gas, seperti biometana, pengangkutan CO?, dan produksi hidrogen,” ujarnya.

Menurut Fajriyah, ketidakpastian global menjadi tantangan bagi sektor energi. PGN meresponsnya dengan perencanaan dan integrasi jaringan yang lebih luas.

“Kami memperluas jaringan gas dan mengagregasi pasokan agar dapat menjangkau pelanggan dengan harga yang terjangkau,” tutur Fajriyah.

Baca juga: PGN Percepat Target Dekarbonisasi, Jargas Jadi Solusi Strategis

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Industri
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Ekbis
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
Keuangan
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Cuan
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau