JAKARTA, KOMPAS.com - Media sosial ramai memperbincangkan mengenai penumpang kereta api yang menggunakan gerbong restorasi sebagai tempat untuk bekerja.
Gerbong restorasi sendiri merupakan salah satu bagian dari rangkaian kereta api yang disediakan khusus untuk melayani penumpang yang ingin makan dan minum selama perjalanan.
Dalam gerbong restorasi terdapat beberapa kursi dan meja yang digunakan penumpang untuk menikmati pesanannya dengan nyaman.
PT Reska Multi Usaha atau KAI Service yang biasa melayani layanan ini menyiapkan berbagai menu makanan dan minuman kepada pelanggan.
Baca juga: Promo Merdeka, Tiket Kereta Bandara Kualanamu dan Yogya Mulai Rp 1.945
Lalu, apakah gerbong restorasi bisa digunakan sebagai tempat untuk bekerja?
Manajemen KAI menjelaskan bahwa kereta restorasi hanya diperuntukkan bagi penumpang yang membeli makanan atau minuman pada kereta tersebut serta digunakan secara bergantian.
“Bagi penumpang yang telah menghabiskan makanan/minumannya dianjurkan untuk kembali ke tempat duduk masing-masing guna memberikan kesempatan kepada penumpang lain,” tulis manajemen dalam media sosial X @kai121_ dikutip Selasa (12/8/2025).
Manajer Humas KAI Service, Nyoman Suardhita, juga pernah menjelaskan bahwa gerbong restorasi adalah fasilitas umum untuk semua penumpang KAI.
Artinya, setiap penumpang kereta api pun bisa duduk di sana, baik untuk makan maupun untuk bekerja. Namun, Nyoman menekankan pentingnya menggunakan fasilitas ini secara bijak dan bergantian.
“Ada baiknya kalau sudah selesai makan, bergantian dengan penumpang lain yang mau makan,” ujarnya.
Ia mengibaratkan situasinya seperti di restoran, yakni duduk lama tanpa membeli makanan, apalagi ketika banyak orang menunggu. Tentu terasa kurang nyaman bagi orang lain.
Karena jumlah kursi di gerbong restorasi terbatas, penumpang diimbau untuk mengutamakan fungsi utama gerbong tersebut, yaitu sebagai tempat makan dan minum.
Jika digunakan untuk bekerja dalam waktu lama, apalagi di jam ramai, penumpang lain bisa kesulitan mendapatkan tempat untuk makan.
Baca juga: 16 Kereta Ekonomi New Generation per Agustus 2025, Ini Rute Lengkapnya
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini