Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset FWD: di Umur 45-50 Tahun Orang Lebih Serius Siapkan Asuransi

Kompas.com - 12/08/2025, 14:37 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT FWD Insurance Indonesia (FWD Insurance) bekerjasama dengan PT Kadence International melakukan riset atas program nasabah asuransi.

Lewat riset tersebut, pihaknya ingin melihat dan mengetahui program seperti apa yang diinginkan oleh nasabah yang dapat mempertahankan loyalitas dan keterlibatan nasabah, sekaligus mengingatkan daya tarik kepada nasabah yang relevan dengan kebutuhannya.

Dari hasil studi terungkap bahwa 93 persen responden memilih keamanan dan stabilitas keuangan sebagai prioritas hidup.

Selain itu, sebanyak 55 persen memprioritaskan untuk memiliki asuransi dan dana medis, termasuk persiapan dana darurat kesehatan.

Baca juga: Soal Skema Co-payment, Asosiasi Asuransi Syariah Soroti Pentingnya Komunikasi

Tak hanya itu, terdapat perbedaan preferensi dari sisi usia, di mana pada usia 25-35 tahun berfokus pada menabung untuk menyiapkan kebutuhan masa depan, sedangkan usia 45-50 tahun lebih serius dalam menyiapkan dana medis dan memiliki asuransi, sekaligus mengelola tabungan untuk modal usaha.

“Jadi yang usia 25-35 mereka enggak begitu serius, adapun yang serius tapi secara proporsi persentase lebih banyak orang-orang yang usia lebih tua yang lebih menyiapkan asuransi,” ujar Head of Business Acceleration Kadence International Safiudin Alwi dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (12/8/2025).

Sementara dari sisi kepemilikan produk keuangan dan pemahaman tentang asuransi, sebanyak 82 persen responden menyatakan memahami hal-hal mendasar tentang asuransi, salah satunya tentang perbedaan antara tabungan dan asuransi.

Responden juga menyatakan setidaknya memiliki enam produk keuangan, di mana asuransi menempati posisi lima teratas produk keuangan yang dimiliki, selain rekening tabungan, pembayaran digital, pembayaran fisik, dan produk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Kemudian, jenis asuransi yang paling diminati adalah asuransi jiwa, disusul oleh unit link, dan asuransi kesehatan.

Sementara jika dilihat dari hal pembelian asuransi, mayoritas orang membeli asuransi karena cerita atau pengalaman. “64 persen responden menyatakan mereka mau membeli asuransi karena mendengar cerita atau pengalaman seseorang menggunakan asuransi dan 39 persen karena pengaruh media sosial,” jelasnya.

Untuk diketahui, pengumpulan data riset ini dilakukan pada 24 April - 22 Mei 2025 dengan melibatkan 500 responden dari beberapa kota, di antaranya Jabodetabek, Surabaya, Bandung, Medan, hingga Makassar.

Baca juga: Danantara Belum Ajukan Konsolidasi BUMN Asuransi dan Reasuransi ke OJK

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Ekbis
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Cuan
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
Ekbis
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Ekbis
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Cuan
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
Cuan
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau