JAKARTA, KOMPAS.com - Saham raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) Apple Inc mengalami kenaikan 13 persen setelah mengumumkan investasi baru dan pembangunan pabrik di Amerika pada 6 Agustus 2025.
Dilansir CNBC, Selasa (12/8/2025), saham Apple naik 4 persen secara mingguan dan ditutup pada harga 229,35 dollar AS per lembar pada penutupan bursa saham Jumat (8/8/2025) pekan lalu.
Kenaikan saham Apple kali ini menjadi yang tertinggi secara mingguan sejak Juli 2020.
Baca juga: Boikot Produk Amerika Menggema di India, McDonald’s dan Apple Jadi Target
Pergerakan saham Apple berhasil menambah nilai kapitalisasi Apple hingga lebih dari 400 miliar dollar AS dari nilai saat ini.
Nilai kapitalisasi produsen iPhone 16 itu diketahui sebesar 3,4 triliun dollar AS.
Perkembangan situasi ini pun menepis kekhawatiran para analis ekonomi yang sebelumnya menyebut keuntungan Apple bisa menurun akibat tekanan kebijakan tarif impor.
Analis dari JP Morgan, Samik Chatterjee memberikan penilaian overweight untuk kinerja saham Apple baru-baru ini.
Artinya saham Apple berkinerja lebih baik daripada saham terkait lain di sektor yang sama.
"Apple dan Tim Cook memberikan pelajaran berharga dalam mengelola ketidakpastian setelah berbulan-bulan ketidakpastian terkait potensi tantangan yang mungkin dihadapi perusahaan akibat (kebijakan) tarif," ujar Chatterjee.