JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Presiden Direktur yang saat ini menjabat Presiden Komisaris PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja menjual sebanyak 1 juta saham BBCA pada Selasa kemarin.
Hal tersebut dilakukan ketika perdagangan saham BBCA menguat di hari tersebut, sebelum akhirnya mulai turun pada akhir pekan ini.
Dilansir dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Sabtu (16/8/2025), Jahja diketahui melakukan transaksi pengurangan kepemilikan saham BBCA pada 12 Agustus 2025.
Baca juga: Jadwal Operasional BCA 16-18 Agustus 2025 saat Libur HUT RI ke-80
Adapun, penjualan saham BCA tersebut dilakukan dengan harga transaksi Rp 8.750 per saham.
"Tujuan transaksi investasi diversifikasi portofolio," tulis Corporate Secretary BCA I Ketut Alam Wangsawijaya dalam pengumuman tersebut, dikutip Sabtu (16/8/2025).
Jahja mendapatkan uang senilai kurang lebih Rp 8,75 miliar dalam transaksi pembelian saham BBCA tersebut.
Dengan demikian, jumlah saham BBCA koleksi Jahja mencapai 34,80 juta saham. Transaksi ini buat persentase saham BBCA yang dimiliki Jahja tercatat senilai 0,03 persen.
Baca juga: Harga Belum Tembus 9.000, Bagaimana Prospek Saham BCA Hari Ini?
Adapun sebelumnya, jumlah saham BCA yang dimiliki Jahja sebelum transaksi adalah 35,80 juta saham.
Secara persentase jumlah kepemilikan saham Jahja tidak berubah atau masih berkisar di level 0,03 persen.
Sebagai informasi, sebelumnya, Direksi dan komisaris BCA kompak memborong saham BBCA pada hari Selasa (18/3/2025) lalu.
Aksi borong saham direksi dan komisaris BCA ini juga dilakukan sebelum akhir periode perdagangan saham BBCA dengan hak dividen (cum dividen) di pasar reguler dan pasar negosiasi yang jatuh pada Kamis (20/3/2025).