JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan rencana mengubah BUMN berbentuk perusahaan umum (Perum) menjadi perseroan terbatas (PT) terus berproses.
Menurutnya, Kementerian BUMN sedang melakukan kajian terhadap Perum terkait perubahan status perusahaan, dan ditargetkan rampung dalam sebulan ke depan.
"(Review) Perum lagi berjalan, nanti mungkin sebulan lagi kita selesaikan Perum-Perum," ujar Tiko, sapaan akrabnya, di Antara Heritage Center, Jakarta, Senin (25/8/2025).
Baca juga: SPHP Digulirkan Selama 6 Bulan, Perum Bulog Pastikan Beras Tak Berkutu
Ia menuturkan, kajian itu mencakup kinerja perusahaan serta aturan hukum yang menjadi dasar pengalihan status Perum menjadi PT.
Sebagian BUMN Perum pun rencananya akan dialihkan menjadi di bawah Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
"Lagi dikaji hukumnya," kata dia.
Saat ini terdapat 10 Perum yang berada di bawah Kementerian BUMN, yakni Perum Damri, Perum Perumnas, Perum Perhutani, dan Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia.
Kemudian, Perum Bulog, Perum Peruri, Perum Jasa Tirta I, Perum Jasa Tirta II, Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI), serta Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara.
Pemerintah memang berencana mengoptimalkan peran Perum sebagai BUMN.
Salah satunya, mendorong Perum untuk bisa menyetor dividen mulai tahun depan.
Maka dari itu, Kementerian BUMN melakukan perbaikan kinerja Perum agar mampu menyumbang setoran dividen ke negara yang ditargetkan bisa mencapai Rp 300 miliar.
"Kita proyeksi mungkin dari Perum bisa Rp 200- Rp 300 miliar, kita akan kasihkan ke negara juga," ujar Menteri BUMN Erick Thohir dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (8/7/2025).
Menurut Erick, setoran dividen dari Perum tersebut akan melengkapi kontribusi dividen dari BUMN lainnya yang saat ini sudah berada di bawah Danantara.
"Kita lihat dengan perbaikan Perum, kita yakini nanti ada tambahan dividen di situ," kata dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang