Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China-Indonesia Perkuat Ekosistem Manufaktur Lewat Forum Bisnis OCBC One Connect 2025

Kompas.com - 27/08/2025, 15:44 WIB
Aprillia Ika

Editor

 

Peran pemerintah

Pemerintah terus memperkuat agenda hilirisasi mineral strategis, termasuk logam tanah jarang (rare earth), dengan membuka peluang kerja sama global.

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu mengatakan pembentukan Badan Industri Mineral oleh Presiden menjadi langkah penting untuk memperkuat riset dan pengembangan teknologi.

“Negara kita ini punya sumber daya alam yang luar biasa. Salah satunya logam tanah jarang. Itu membutuhkan advanced technology research and development yang kuat. Indonesia tidak bisa sendiri, butuh partner dari negara lain seperti China, Amerika, maupun Rusia,” ujarnya dalam forum OCBC One Connect 2025 di Jakarta, Rabu (27/8/2025).

Todotua menambahkan, tantangan besar Indonesia adalah daya saing investasi yang masih lemah akibat biaya tinggi dan lambatnya realisasi investasi.

“Siklus investasi kita masih 3–4 tahun sejak masuk hingga beroperasi, sementara di Vietnam hanya 2–2,5 tahun. Kalau perizinan, regulasi, hingga utilitas bisa kita integrasikan lebih baik, Indonesia akan makin menarik sebagai destinasi investasi,” katanya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau