JAKARTA, KOMPAS.com - PT Astra International Tbk (ASII) melaporkan, hingga semester I-2025, jumlah belanja modal atau capital expenditure (capex) yang digunakan baru sekitar 33,8 persen atau senilai Rp 8,8 triliun.
Padahal, total anggaran capex Astra International sepanjang 2025 adalah Rp 26 triliun.
Wakil Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Rudy, mengungkapkan bahwa sejauh ini sebagian besar penggunaan belanja modal disalurkan untuk pembelian alat berat di sektor bisnis kontraktor pertambangan.
"Salah satu capex terbesar itu ada di bidang pertambangan," kata dia dalam Public Expose Astra International, Rabu (27/8/2025).
Baca juga: Anak Usaha Astra International (ASII) Caplok 83,67 Persen Saham Emiten Pergudangan, Ada Apa?
Ia menambahkan, dana capex pada semester I-2025 ini juga digunakan untuk dana penanaman kembali (replanting) serta pemeliharaan mill and port di lini usaha perkebunan kelapa sawit Astra Agro.
Capex juga digunakan untuk pembelian mesin produksi di Astra Otoparts. "Dan lalu renovasi dan pembelian lahan baru untuk cabang-cabang kami di bisnis otomotif," imbuhnya.
Rudy menjelaskan, kondisi bisnis yang menantang sepanjang 2025 akan membuat perusahaan menyesuaikan besaran capex yang semula direncanakan senilai Rp 26 triliun di awal tahun.
Di samping belanja modal, ASII juga telah melakukan investasi mencapai Rp 3,3 triliun pada semester I-2025.
Jumlah itu digelontorkan terutama pada sektor logistik modern dan sektor kesehatan. "Rasanya masih ada beberapa proyek dalam pipeline kami saat ini yang akan kami realisasikan di semester II-2025," tutupnya.
Sebagai informasi, laba bersih grup Astra International tercatat senilai Rp 16 triliun hingga semester I-2025, atau turun 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Jumlah ini tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di GOTO dan Hermina.
Kemudian, pendapatan bersih konsolidasian Grup pada semester I-2025 sebesar Rp 162,9 triliun, atau naik 2 persen secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini