JAKARTA, KOMPAS.com - Pergerakan nilai tukar rupiah pada awal pekan depan, Senin (1/9/2025) diprediksi akan melemah terhadap dollar AS akibat aksi demonstrasi yang tereskalasi.
Untuk diketahui, pada akhir perdagangan Jumat (29/8/2025) nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0,90 persen atau 147,5 poin ke level Rp 16.499,5 per dollar AS.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, rupiah diperkirakan akan melemah hingga 150 basis poin (bps) ke kisara Rp 16.600-16.650 per dollar AS.
"Ini dampaknya cukup luar biasa terhadap mata uang rupiah. Ada kemungkinan besar rupiah ini akan melemah 100-150 poin. Dalam pelemahan ini kemungkinan rupiah ini akan mendekati level 16.600-an," ujarnya dalam kepada media, Minggu (31/8/2025).
Baca juga: IHSG Ditutup Turun 1,53 Persen di Akhir Pekan, Kurs Rupiah ke Level 16.499,5 per Dollar AS
Kendati demikian, Ibrahin menyatakan, kedalaman pelemahan mata uang Garuda ini akan bergantung pada kondisi demonstrasi pada pekan depan.
Jika kondisi justru semakin buruk, maka hal ini akan mempengaruhi sentimen pasar. Sebab investor tidak hanya melihat dari kondisi dalam negeri tetapi juga kondisi luar negeri.
Sayangnya kondisi eksternal juga menekan rupiah karena data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) lebih positif dari perkiraan pasar, seperti pertumbuhan ekonomi Kuartal II 2025 mencapai 3,3 persen melampaui proyeksi awal 3,1 persen.
Belum lagi dari The Fed. Setelah Presiden AS Donald Trump memecat Gubernur The Fed Lisa Cook, ini memicu bank sentral AS dalam memutuskan kebijakan suku bunga acuannya pada September mendatang.
"Secara eksternal pun juga mempengaruhi dollar AS ini mengalami penguatan. Sehingga pada saat secara eksternal pun juga dollar AS menguat. Artinya ini akan berdampak cukup luar biasa," tuturnya.
Baca juga: IHSG dan Rupiah Melemah, Pemerintah Harap Demo Tak Berdampak Lebih Lanjut ke Perekonomian
Sebagai informasi, aksi demonstrasi telah berlangsung selama Kamis-Sabtu (28-30 Agustus 2025) di sejumlah titik di Jakarta seperti Gedung DPR RI hingga Mako Brimob Kwitang.
Aksi unjuk rasa ini dilaikukan untuk memprotes tunjangan anggota DPR RI yang angkanya cukup besar dan sikap maupun ucapan anggota DPR yang dinilai nirempati kepada kondisi masyarakat.
Namun sejak Kamis (28/8/2025) malam, aksi demonstrasi berlangsung cukup ricuh karena sebagian oknum ada yang sampai membakar sejumlah fasilitas umum seperti halte TransJakarta dan stasiun MRT Jakarta.
Baca juga: Fokus Tangani Situasi Imbas Demo, Prabowo Batal ke China, Kepala Daerah Dilarang ke Luar Negeri
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini