JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika ekonomi terasa tidak menentu, mengkhawatirkan stabilitas keuangan adalah hal yang wajar.
Namun demikian, perlu diingat bahwa masa-masa yang tidak pasti tidak harus menggagalkan tujuan keuangan Anda.
Apa pun keadaan Anda, Anda dapat mengendalikan uang Anda dengan strategi emosional dan praktis yang tepat.
Baca juga: 8 Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga agar Tidak Boros
Dikutip dari Forbes, Senin (1/9/2025), pendidik keuangan Tiffany Aliche, yang juga dikenal dengan julukan The Budgetnista, menawarkan pendekatan sederhana namun efektif untuk kesejahteraan keuangan yang bisa dilakukan semua orang.
Pesan utama Aliche jelas, setiap orang berhak mendapatkan kesempatan untuk mencapai "keutuhan finansial."
Berikut beberapa cara mengatur keuangan di tengah kondisi ekonomi tidak menentu menurut Aliche.
Pisahkan pengeluaran menjadi "kebutuhan" dan "keinginan." Kebutuhan pokok seperti cicilan rumah, utilitas, kebutuhan pokok, dan cicilan utang minimum didahulukan.
Baca juga: Apa Itu Prinsip 40/30/20/10 dalam Mengatur Keuangan?
Dalam kondisi ekonomi tak menentu, melakukan pengorbanan sementara, mengurangi belanja, makan di luar, dan hiburan dapat dilakukan untuk memastikan fondasi keuangan tetap kokoh.
Gunakan metode 50-30-20 sebagai panduan, yakni 50 persen untuk kebutuhan, 30 persen untuk keinginan, serta 20 persen untuk tabungan dan pembayaran utang. Sesuaikan rasio ini sesuai kebutuhan untuk membangun tabungan selama masa-masa yang tidak pasti.
Salah satu pelajaran penting dari krisis keuangan di masa lalu adalah bahwa dana darurat tidak bisa dinegosiasikan.
Jika menabung dana darurat untuk biaya hidup tiga hingga enam bulan terasa berat, mulailah dari yang kecil dan bangun momentum.
Baca juga: Bagaimana Cara Mengatur Keuangan agar Tidak Boros?
Untuk membangun dana darurat, Anda bisa mengotomatiskan tabungan dengan menyetorkan sejumlah uang tetap dari setiap gaji langsung ke rekening tabungan di bank yang berbeda dari rekening pengeluaran sehari-hari.
Utang mungkin terasa seperti beban yang menghambat, tetapi Anda dapat memperoleh kembali kendali dengan sebuah rencana.
Mulailah dengan mencatat semua utang Anda, dari yang terkecil hingga terbesar, dan lacak suku bunganya dengan menggunakan "metode bola salju" (melunasi utang yang lebih kecil terlebih dahulu) atau "metode longsor" (menangani utang berbunga tinggi terlebih dahulu)
Jika Anda kesulitan membayar tagihan minimum, hubungi pemberi pinjaman Anda sebelum terlambat membayar.
Baca juga: Apa Itu Prinsip 50/30/20 dalam Mengatur Keuangan?