Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bitcoin (BTC) Biasanya Lesu di September, Tahun Ini Ada Sinyal Berbeda

Kompas.com - 02/09/2025, 19:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – Bitcoin (BTC) dikenal dengan volatilitas tinggi, dan secara historis mencatatkan kinerja terburuk setiap September. Pola yang dikenal dengan istilah “September Effect” ini tercatat sejak 2013, di mana rata-rata return Bitcoin pada bulan kesembilan cenderung negatif.

“Bitcoin, yang terkenal volatilitasnya, juga mencatatkan return rata-rata negatif pada September sejak 2013. Namun dalam dua tahun terakhir, September memberikan return positif bagi Bitcoin maupun Ethereum, meskipun secara historis tetap menjadi bulan terburuk bagi Bitcoin,” jelas Fahmi Almuttaqin, analis Reku, melalui keteranganya, Selasa (2/9/2025).

Data Coinglass menunjukkan Bitcoin naik 7,29 persen pada September 2024 dan 3,91 persen pada September 2023. Meski demikian, ekspektasi negatif masih kerap membayangi pasar setiap memasuki September.

Baca juga: Bitcoin, Nvidia, hingga Nasdaq Disebut Beri Sinyal Koreksi Besar

Menurut Fahmi, faktor musiman seperti rilis data ekonomi penting, keputusan The Fed, serta aksi rebalancing portofolio investor institusional di akhir kuartal ke-3 sering menjadi pemicu pelemahan harga Bitcoin.

“Selain itu, ekspektasi negatif dari investor memperkuat tren ini. Banyak pelaku pasar yang percaya harga akan turun, sehingga mereka menjual aset, dan penurunan harga pun terjadi,” tambahnya.

Namun, kondisi tahun 2025 membawa dinamika baru. Arus dana institusional melalui instrumen ETF Spot menjadi salah satu katalis positif bagi Bitcoin.

Baca juga: American Bitcoin Melantai di Nasdaq September, Didukung Eric dan Donald Trump Jr

Indikator suplai uang US M2 pada Juli juga mencatat level tertinggi sepanjang masa, yang berpotensi mendorong minat pada aset berisiko.

“Apabila The Fed menurunkan suku bunga pada pertemuan FOMC pertengahan September, peluang reli Bitcoin bisa semakin terbuka,” kata Fahmi.

Meski tren historis menarik untuk dicermati, Fahmi menegaskan investor sebaiknya tidak hanya terpaku pada pola musiman.

Manajemen risiko, pemantauan faktor makroekonomi, serta diversifikasi portofolio tetap menjadi strategi kunci dalam menghadapi volatilitas Bitcoin.

Baca juga: Bitcoin (BTC) Jatuh, Nyaris Tembus 100.000 Dollar AS, Pasar Global Gelisah

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Di Tengah Rumor PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Drastis
Industri
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Menkeu Purbaya soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Itu Suara Sebagian Kecil Masyarakat...
Ekbis
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
IHSG Rontok Usai Sri Mulyani Diganti: Pasar Panik atau Rasional?
Keuangan
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Saham Emiten Rokok Meroket Usai Sri Mulyani Tak Lagi Jadi Menteri
Cuan
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Purbaya Menkeu Baru, Industri Mebel: Momentum Memperkuat Fondasi Fiskal
Industri
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Soal Badan Penerimaan Negara, Menkeu Purbaya: Kayaknya Suka-suka Saya...
Ekbis
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
6 Strategi Menabung ala Gen Z yang Bisa Dicoba
Keuangan
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Harga Emas Melambung, Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Tumbuh hingga 60 Persen
Cuan
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Youth Chapter Hadir di Belt and Road Summit 2025, Dorong Keterlibatan Pemuda dalam Ekonomi Global
Ekbis
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Pertamina NRE Gandeng HyET Belanda Kembangkan Teknologi EBT
Energi
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Surya Semesta Internusa (SSIA) Tetap Bagi Dividen 30 Persen di Tengah Proyeksi Penurunan Laba
Cuan
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Purbaya Menteri Keuangan Baru, Indef: Dia Ekonom yang Baik...
Ekbis
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Harpelnas 2025, J Trust Bank (BCIC) Sebut Nasabah jadi Bagian Penting
Keuangan
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Lapangan Minyak Tua Sumatera Pecahkan Rekor Produksi 30.000 Barrel per Hari
Energi
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Hong Kong Dorong Kolaborasi Internasional, Tampilkan Peran Kunci di Belt and Road Summit 2025
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau