JAKARTA, KOMPAS.com - Petrokimia Gresik, anggota holding Pupuk Indonesia, memberikan edukasi dan mendukung inovasi petani kentang sehingga lebih produktif.
Ini dilakukan melalui program Pestani Dieng Raya dengan tajuk Panen Raya & Apresiasi Juara Lomba Kentang Raksasa di Desa Kasimpar, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah Rabu (3/9/2025).
Ajang ini diikuti 175 petani dari lima kabupaten di Jawa Tengah, yakni Pekalongan, Banjarnegara, Batang, Wonosobo, dan Magelang.
Baca juga: Chile Ingin Ekspor Susu, Sapi Perah, dan Kentang ke Indonesia
Komisaris Utama Petrokimia Gresik, Suhardi Alius, menjelaskan kegiatan tersebut menjadi sarana edukasi sekaligus inovasi bagi petani dalam mengembangkan budidaya kentang yang lebih produktif.
Para peserta tidak hanya mengikuti lomba, tetapi juga dibekali pengetahuan teknis sesuai standar Good Agriculture Practice (GAP) dengan aplikasi produk unggulan Petrokimia Gresik.
“Kami berharap, dengan adanya kegiatan ini dapat menarik minat petani khususnya generasi muda untuk terjun di sektor pertanian dan menjadi tumpuan awal menuju pertanian berkelanjutan di Indonesia. Lomba ini menegaskan Provinsi Jawa Tengah sebagai sentra produksi kentang yang memiliki andil kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan kentang nasional,” kata Suhardi dalam keterangan tertulis, Jumat (5/9/2025).
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Umum Petrokimia Gresik, Adityo Wibowo, menekankan bahwa lomba kentang raksasa ini bukan sekadar ajang seremonial, melainkan stimulus bagi petani untuk mengoptimalkan teknologi budidaya. Menurutnya, hasil nyata sudah terlihat dari panen para pemenang.
Baca juga: Olahan Kentang Medians Tembus Pasar Amerika dan China
“Dari hasil panen peserta Juara 1, terdapat peningkatan produktivitas cukup signifikan, yaitu hampir 10 persen, di mana pada panen sebelumnya menghasilkan 16,5 ton per hektare, sekarang menjadi 18 ton per hektare,” ungkap Adityo.