JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten produsen alat kesehatan PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED) bersama SUN Energy resmi mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap berkapasitas 740 kWp di dua fasilitas produksinya, yakni Krian dan Mojoagung, Jawa Timur.
Langkah ini menandai terobosan baru dalam industri alat kesehatan Indonesia, manufaktur yang berfokus pada kualitas produk sekaligus juga pada transisi energi bersih untuk menciptakan dampak positif bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Bagi pemegang merek OneMed tersebut, hal ini juga merupakan bagian dari strategi dalam mengintegrasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) ke dalam operasional bisnis.
Baca juga: PLTS Atap Baru Danone di Prambanan Perkuat Transisi Energi
Direktur Operasional PT Jayamas Medica Industri Tbk Leonard H. Hartanto mengatakan, PLTS Atap milik OMED ini diproyeksikan mampu menghasilkan sekitar 1.067.074 kWh energi bersih per tahun, serta potensi pengurangan emisi karbon sebesar 830 ton CO? per tahun.
Dampak ini setara dengan penanaman lebih dari 13.781 pohon, yang memperkuat kontribusi perusahaan terhadap mitigasi perubahan iklim sekaligus menunjukkan langkah nyata sektor industri alat kesehatan dalam mengintegrasikan praktik keberlanjutan untuk jangka panjang.
“Melalui instalasi PLTS Atap, OMED mengambil langkah strategis untuk mengurangi jejak karbon dari kegiatan operasional, memperkuat praktik manufaktur kesehatan yang berkelanjutan, sekaligus menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujar dia dalam keterangan resmi, Jumat (26/9/2025).
Kolaborasi ini juga menandai portofolio pertama SUN Energy di sektor industri alat kesehatan.
Dengan pengalaman mengembangkan lebih dari 200 MW PLTS di berbagai sektor strategis, SUN Energy memperluas kiprahnya dalam transformasi industri vital yang menopang ketahanan kesehatan nasional.
SUN Energy membuktikan perannya sebagai mitra keberlanjutan perusahaan nasional yang ingin mempercepat transisi energi dan memperkuat daya saing berkelanjutan.
CEO SUN Energy Emmanuel Jefferson Kuesar menuturkan, sejak pandemi Covid-19, pihaknya menyadari bahwa industri kesehatan merupakan salah satu tulang punggung bangsa.
Dengan pengalaman lintas sektor, SUN Energy menghadirkan solusi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, sekaligus menciptakan nilai jangka panjang bagi mitra. "Proyek bersama JMI ini menjadi tonggak penting untuk memperluas dampak positif energi terbarukan di industri alat kesehatan, yakni industri hijau yang tangguh, inovatif, dan berdaya saing global,” jelas dia.
Selain berkontribusi pada keberlanjutan nasional, proyek PLTS ini juga menjadi bagian dari upaya transisi energi di Jawa Timur, salah satu provinsi dengan pertumbuhan industri tercepat di Indonesia.
Sedikit catatan, Jawa Timur merupakan penyumbang ekonomi terbesar kedua di Pulau Jawa dengan kontribusi lebih dari 25 persen terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Pulau Jawa dan sekitar 14-15 persen terhadap PDB nasional.
Selain menjadi langkah strategis OneMed, proyek ini juga memperkuat posisi Jawa Timur sebagai pusat industri nasional yang mulai beralih pada energi terbarukan untuk meningkatkan efisiensi, daya saing global, dan keberlanjutan jangka panjang.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang