Shell Indonesia Bantah Isu PHK Massal, Sebut Hanya Perpindahan Pegawai

KOMPAS.com-Shell Indonesia membantah kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) pegawai yang dikaitkan dengan kebijakan impor bahan bakar minyak (BBM) di tengah kelangkaan pasokan di SPBU swasta.

“Shell Indonesia mengklarifikasi bahwa informasi yang disampaikan adalah tidak benar,” kata manajemen Shell Indonesia saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (28/9/2025).

Dalam keterangan resmi, Shell menyebut unggahan yang beredar diambil dari tiga akun Instagram, yakni infotangerang.id, lawakscience, dan awreceh.id. Ketiganya disebut menyebarkan narasi yang tidak sesuai fakta.

Baca juga: Shell Lepas Bisnis SPBU di Indonesia Mulai 2026

Manajemen Shell menjelaskan video yang tersebar sebenarnya menampilkan kegiatan pengarahan rutin di salah satu SPBU Shell. Acara itu sekaligus menjadi momen perpisahan seorang pegawai yang dipindahkan ke lokasi kerja lain.

“Kami mengajak seluruh pihak untuk tetap lebih bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi,” ujar manajemen Shell Indonesia.

Sebelumnya, pada Selasa (16/9), President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia Ingrid Siburian mengakui adanya penyesuaian operasional SPBU akibat pasokan BBM yang terganggu.

Penyesuaian dilakukan melalui pengurangan jam operasional, pembatasan jumlah hari kerja, hingga merumahkan sebagian karyawan.

Pernyataan Ingrid disampaikan merespons kabar sejumlah pegawai SPBU dirumahkan karena pasokan bensin kosong.

Terkait kabar penutupan SPBU, Ingrid menegaskan Shell tetap beroperasi. Layanan masih tersedia untuk Shell V-Power Diesel, Shell Recharge, bengkel, Shell Select, dan pelumas Shell.

Baca juga: Shell: Pelepasan Bisnis SPBU Per 2026 Bukan Karena Masalah Stok BBM

Produk bensin seperti Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+ belum tersedia di beberapa SPBU hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Shell menegaskan komitmen untuk menjaga kelancaran distribusi dan memastikan pasokan BBM tetap tersedia di jaringan SPBU perusahaan.