JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan tidak melarang produk dari UMKM lokal untuk dimasukkan ke dalam menu makanan program makan bergizi gratis.
Namun, produk tersebut harus memiliki kualitas baik dan tidak mengandung gula berlebihan.
"Jadi gini, kita ingin mengakomodir produk lokal UMKM, dan beberapa produk yang berbasis teknologi tinggi kan juga kita harus hargai, hormati, karena itu kan proses panjang dari sains atau keilmuan dari teknologi pangan," ujar Dadan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2025).
"Untuk beberapa produk yang berkualitas, yang tidak mengandung gula berlebihan, saya kira masih bisa digunakan. Contohnya susu UHT yang plain, itu semua orang minum ya. Tidak ada produk yang lebih baik dan aman," jelasnya.
Baca juga: Bos BGN Pede Serapan Anggaran MBG Capai Rp 99 Triliun Akhir 2025
Sebelumnya, Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang melarang penggunaan makanan ultra-processed food (UPF) sebagai menu makanan Program MBG.
Ia pun memastikan kebijakan ini akan tetap membuka peluang besar bagi UMKM lokal untuk berkembang.
"Begitu larangan ini dilaksanakan, ratusan ribu UMKM pangan akan hidup. Ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk tidak hanya memberi gizi bagi anak bangsa, tetapi juga menggerakkan ekonomi rakyat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/9/2025).
Ultra-processed food atau makanan ultra-olahan adalah makanan yang mengalami proses pengolahan sangat tinggi.
Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI) menyebut ciri khas UPF adalah penggunaan berbagai zat tambahan, mulai dari pengawet, pewarna, pemanis buatan, hingga penguat rasa.
Ultra-processed food memiliki nilai gizi rendah, tetapi tinggi kalori, gula, garam, dan lemak.
Jika dikonsumsi berlebihan, makanan ini bisa meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Contoh ultra-processed food antara lain mi instan, nugget, sosis, es krim, roti, biskuit kemasan, beberapa jenis sereal, minuman kemasan manis, dan camilan kekinian yang sedang populer.
Baca juga: BPOM Ungkap 13 Temuan di Dapur MBG yang Terkait KLB Keracunan
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarangArtikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya