IHSG Hari Ini Diproyeksi Tembus 8.200, Simak Saham Pilihan Analis

JAKARTA, KOMPAS.com - Secara teknikal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (8/10/2025) diperkirakan bergerak sideways dengan kecenderungan menguat. IHSG hari ini diperkirakan menguat dengan support di 8.155 dan 8.120, serta resistance di 8.185 dan 8.210.

Adapun, pergerakan IHSG kemarin pada Selasa (7/10/2025) ditutup menguat tipis sebesar 0,36 persen ke level 8.169,28, setelah sempat menyentuh level tertinggi harian di 8.217.

Analis sekaligus Founder Stocknow.id Hendra Wardana mengatakan, kenaikan ini terjadi di tengah tekanan jual di sebagian sektor, dengan aktivitas transaksi yang cukup sehat mencapai Rp 28,38 triliun, sementara volume perdagangan tercatat 396.989 lot.

"Kinerja IHSG masih ditopang oleh sektor energi (+2,62 persen) dan infrastruktur (+2,33 persen), yang menjadi motor penggerak utama penguatan indeks, seiring dengan naiknya harga komoditas energi dan peningkatan permintaan infrastruktur jelang kuartal akhir 2025," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (8/10/2025).

Baca juga: IHSG Hari Ini Bisa Cetak Rekor Penutupan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Rabu

Namun, ia menambahkan, tekanan masih terlihat di sektor barang baku (-0.63 persen), yang menjadi sentimen penahan laju indeks akibat pelemahan harga logam dasar dan aksi ambil untung investor setelah reli sebelumnya.

Dari sisi pergerakan saham, beberapa emiten mencuri perhatian pasar. Saham CUAN kembali menjadi sorotan dengan lonjakan 24,72 persen ke Rp2.220, diikuti oleh CDIA yang naik 11,50 persen ke Rp 2.230 dengan nilai transaksi terbesar kemarin.

"Mencerminkan minat investor terhadap saham-saham terkait komoditas nikel dan batu bara yang tengah menguat," imbuh dia.

Baca juga: IHSG Sempat Sentuh Level Tertinggi di Level 8.217, Sektor Transportasi dan Energi jadi Penopang

Sementara itu, saham TINS juga melesat hampir 20 persen ke Rp 2.710 setelah adanya sentimen positif dari harga timah dunia yang menembus level tertinggi tiga bulan terakhir. Sebaliknya, saham FILM dan HERO menjadi penekan indeks dengan koreksi masing-masing 14,81 persen dan 13,29 persen, seiring dengan aksi profit taking di sektor konsumer dan retail yang sebelumnya sempat reli kuat.

Lebih lanjut, hendra bilang, dari sisi rekomendasi, saham BBRI menarik dicermati dengan rekomendasi speculative buy dan target harga di Rp 3.940, seiring tren pemulihan permintaan kredit dan potensi peningkatan margin bunga bersih (NIM) setelah stabilnya kurs rupiah di kisaran Rp 16.500 per dollar AS.

Baca juga: Kinerja Saham Oracle Merosot, Wall Street Melandai

Sementara itu, saham SCMA berpotensi menguat dengan target Rp 500, ditopang oleh EMTK yang masih mengakumulasi SCMA, dan rumor initial public offering (IPO) Superbank.

Adapun, emiten SGER direkomendasikan buy dengan target Rp 396, mengingat prospek bisnis perdagangan komoditas yang masih positif di tengah momentum kenaikan harga batubara dan mineral.

"Dengan kombinasi penguatan sektor energi, infrastruktur, serta dukungan saham berfundamental kuat, IHSG berpeluang melanjutkan tren positif dalam jangka pendek," tutup dia.

Disclaimer: Artikel ini bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Semua rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor. Pastikan untuk melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi.

Baca juga: Wall Street Ditutup Bervariasi, S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Tertinggi