Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BGN Akui Keracunan MBG Masih Terjadi, Kebanyakan karena Kualitas Air

Kompas.com - 03/11/2025, 17:59 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Danu Damarjati

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengakui kejadian keracunan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih terus terjadi.

"Nah kemudian kami memang berusaha sekuat tenaga agar menghilangkan aspek yang tidak baik, kejadian-kejadian menonjol. Kami targetnya adalah nol kejadian, meskipun sampai sekarang masih terjadi. Dan kami sedang usahakan," ujar Dadan.

Hal tersebut Dadan sampaikan saat menjadi pembicara dalam Bimteknas PKS di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (3/11/2025).

Baca juga: Puding Gosong Diduga Jadi Penyebab Keracunan Program MBG di SDN 01 Meruya Selatan

Dadan menjelaskan, ada tiga daerah yang kasus keracunan MBG-nya menonjol.

Di antaranya adalah Bandung Barat, Garut, dan Sleman.

Menurutnya, kasus keracunan MBG terjadi karena kualitas air.

Akibatnya, pencernaan penerima MBG menjadi terganggu.

"Kami sudah kumpulkan semua orang karena ternyata banyak kejadian yang menonjol dari kualitas air ya. Jadi airnya sedang kita usahakan agar semua bersterilisasi sehingga tidak lagi menimbulkan gangguan pencernaan," tuturnya.

"Dan kami mohon maaf bila ada pejabat kami yang menyampaikan angka, mungkin itu hanya ungkapan saja. Karena sampai sekarang alhamdulillah kami sudah membagikan porsi makan 1,7 miliar di seluruh Indonesia dengan anggaran Rp 30 triliun yang sudah disebar ke seluruh Indonesia," sambung Dadan.

Baca juga: 20 Siswa SDN Meruya Selatan 01 Diduga Keracunan Usai Konsumsi MBG

Sementara itu, Dadan memastikan BGN cepat tanggap dalam menyikapi isu adanya ompreng yang tidak dicuci bersih oleh dapur MBG.

Klaim lebih bersih ketimbang katering

Dia mengeklaim, kini, dapur MBG sudah lebih higienis daripada katering pada umumnya.

"Dan kemudian terkait dengan laporan adanya limbah dan sebagainya, kami akan cepat tanggap terkait dengan itu, termasuk juga isu pencucian ompreng yang tidak higienis. Dan menurut kami, dibandingkan dengan secara umum katering, apa yang dikembangkan oleh Badan Gizi jauh lebih higienis dan sudah berstandar lingkungan," kata Dadan.

Dia mengatakan jaminan higienitas dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) kini sudah memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

"Karena setiap SPPG harus memiliki IPAL. Jadi kalau ada yang belum, saya kira nanti akan menjadi teguran tersendiri terkait dengan itu," imbuhnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Kuota 30 Persen Perempuan di AKD, Ketua Komisi XIII: Kita Lebih Maju dari Amerika dan Uni Eropa
Kuota 30 Persen Perempuan di AKD, Ketua Komisi XIII: Kita Lebih Maju dari Amerika dan Uni Eropa
Nasional
Saat Partai Diuji, Mampukah Wujudkan 30 Persen Perempuan di Alat Kelengkapan DPR?
Saat Partai Diuji, Mampukah Wujudkan 30 Persen Perempuan di Alat Kelengkapan DPR?
Nasional
BGN Kembali Buka Pendaftaran SPPG untuk Program Makan Bergizi Gratis
BGN Kembali Buka Pendaftaran SPPG untuk Program Makan Bergizi Gratis
Nasional
Manuver Budi Arie Merapat ke Gerindra, Ada Peran Jokowi di Baliknya?
Manuver Budi Arie Merapat ke Gerindra, Ada Peran Jokowi di Baliknya?
Nasional
Ignasius Jonan Siap jika Diberi Jabatan oleh Prabowo: Kalau Saya Mampu...
Ignasius Jonan Siap jika Diberi Jabatan oleh Prabowo: Kalau Saya Mampu...
Nasional
Armand Maulana hingga Ariel Noah Adukan Keresahan Musisi ke Golkar, Dorong Transparansi Royalti
Armand Maulana hingga Ariel Noah Adukan Keresahan Musisi ke Golkar, Dorong Transparansi Royalti
Nasional
Pastikan Kualitas MBG, BGN Latih Ribuan Penjamah Makanan di NTT
Pastikan Kualitas MBG, BGN Latih Ribuan Penjamah Makanan di NTT
Nasional
Tantangan Nyata Keterwakilan Perempuan di Parlemen, Jumlahnya Naik tetapi Belum Ideal
Tantangan Nyata Keterwakilan Perempuan di Parlemen, Jumlahnya Naik tetapi Belum Ideal
Nasional
Bicara soal AI, Menko PMK: AI Itu seperti Pesawat, Risiko Kecelakaan Ada tapi...
Bicara soal AI, Menko PMK: AI Itu seperti Pesawat, Risiko Kecelakaan Ada tapi...
Nasional
Perjalanan Panjang Soeharto Menuju Gelar Pahlawan Nasional...
Perjalanan Panjang Soeharto Menuju Gelar Pahlawan Nasional...
Nasional
Eks KSAL soal Rencana Penambahan Koarmada Baru: Alutsistanya Disiapkan Dulu
Eks KSAL soal Rencana Penambahan Koarmada Baru: Alutsistanya Disiapkan Dulu
Nasional
Dalam Sidang, Eks Dirut PGN Bantah Terima Suap di Kasus Jual Beli Gas
Dalam Sidang, Eks Dirut PGN Bantah Terima Suap di Kasus Jual Beli Gas
Nasional
AHY Pastikan Pemerintah Hadir Selesaikan Polemik Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Pastikan Pemerintah Hadir Selesaikan Polemik Utang Kereta Cepat Whoosh
Nasional
Apa Pentingnya Keterwakilan Perempuan di Parlemen?
Apa Pentingnya Keterwakilan Perempuan di Parlemen?
Nasional
2 Jam Bertemu Prabowo, Ignasius Jonan Bantah Bahas Kereta Cepat
2 Jam Bertemu Prabowo, Ignasius Jonan Bantah Bahas Kereta Cepat
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau