SOLO, KOMPAS.com - Perkembangan teknologi otomotif membuat sistem power steering pada sistem kemudi mobil terus berkembang.
Jika mobil lama masih mengandalkan power steering hidrolik dengan bantuan oli, kini sebagian besar mobil modern sudah menggunakan electric power steering (EPS) yang bekerja dengan motor listrik tanpa membutuhkan cairan sama sekali.
Perubahan ini tidak hanya memengaruhi cara kerja kemudi, tetapi juga mengubah jenis kerusakan yang umum terjadi.
Baca juga: Komparasi Suzuki Jimny 3 Pintu vs Jimny 5 Pintu: Kembar Beda Karakter
Rachmad, pemilik bengkel spesialis understeel, shockbreaker, dan power steering di Solo, Jawa Tengah, mengatakan, ada perbedaan sistem kemudi mobil lama dan mobil modern, sehingga kerusakannya berbeda.
Rachmad, pemilik bengkel spesialis understeel, shockbreaker, dan power steering, di Solo, Jawa Tengah.Menurutnya, hampir semua mobil keluaran terbaru tidak menggunakan sistem power steering hidrolik dan beralih ke electric power steering (EPS).
Pada sistem ini, bantuan putaran kemudi diberikan oleh motor listrik, sehingga tidak lagi membutuhkan oli power steering seperti mobil-mobil lama.
“Kalau mobil-mobil sekarang atau mobil modern tidak ada power steering tidak pakai oli pakainya elektrik. Jadi rata-rata yang bermasalah rata-rata yang dikeluhkan glodakan, suara berisik saat jalan,” ucap Rachmad kepada Kompas.com, baru-baru ini.
Sementara itu, pada mobil-mobil lama yang masih menggunakan power steering hidrolik, kerusakan yang umum ditemui adalah kebocoran oli atau setir terasa berat saat diputar.
Baca juga: Jarak Main Throttle Gas Motor yang Dianjurkan Pabrikan
Komponen power steering mobil.Sistem hidrolik mengandalkan pompa dan cairan khusus untuk memberi bantuan kemudi, sehingga jika ada masalah, gejalanya lebih mudah terdeteksi dari bekas rembesan atau perubahan rasa setir.
“Tapi kalau mobil-mobil lama kan power steering. Biasanyakan ada power steering bocor, power steering berat. Itu tergantung nanti apa yang dikeluhkan, kalau berat, bisa karena olinya habis atau bisa jadi pompanya yang bermasalah,” ucap Rachmad.
Baik sistem hidrolik maupun elektrik memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Rachmad juga menambahkan, tingkat kesulitan perbaikannya berbeda-beda, tergantung pada seberapa parah kerusakan yang terjadi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang