Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pajak Kendaraan di Indonesia Sangat Tinggi?

Kompas.com - 01/09/2025, 09:22 WIB
Muh. Ilham Nurul Karim,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Struktur pajak kendaraan bermotor di Indonesia tak pernah berhenti menarik perhatian.

Harga mobil yang melambung tinggi bukan hanya disebabkan oleh biaya produksi, tetapi juga oleh pajak berlapis yang dikenakan.

Baca juga: Masih Ada Aksi Massa, Diler dan Bengkel Resmi Daihatsu Tetap Buka

Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), hingga pajak progresif daerah, semuanya berkontribusi pada tingginya harga jual kendaraan di tanah air.

Dalam konteks ini, Indonesia berada di posisi yang kurang menguntungkan dibandingkan negara tetangga.

Yannes Martinus Pasaribu, pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), menyampaikan bahwa kebijakan fiskal yang menganggap mobil sebagai barang mewah menjadikan beban pajak menjadi tidak wajar.

"Kalau di Thailand atau Malaysia, mereka menggunakan instrumen pajak rendah agar harga mobil lebih terjangkau dan mendorong industri otomotif. Di Indonesia justru sebaliknya," ungkap Yannes kepada Kompas.com pada Minggu (31/8/2025).

Cara cek pajak mobil online penting untuk diketahui sebelum membayar pajak KOMPAS.com/Ruly Cara cek pajak mobil online penting untuk diketahui sebelum membayar pajak

Beban Pajak Membuat Harga Mobil Melambung

Yannes mengungkapkan bahwa PPnBM yang mencapai 20 persen dari harga jual merupakan salah satu faktor utama yang membuat mobil di Indonesia lebih mahal.

Pajak ini tidak diterapkan di Malaysia maupun Thailand, yang kini sukses menarik investasi otomotif global berkat kebijakan fiskal yang lebih mendukung industri.

Selain PPnBM, beban konsumen semakin berat dengan adanya BBNKB yang rata-rata mencapai 12,5 persen.

Pajak ini dikenakan setiap kali seseorang membeli kendaraan baru, membuat harga mobil semakin melambung tinggi sejak awal.

Baca juga: Ini Bocoran Harga Hyundai Ioniq 9, Bakal Meluncur di Indonesia

BYD Atto 1dok.BYD BYD Atto 1

Di Thailand, pasar mobil terus berkembang tanpa adanya BBNKB, sementara masyarakat Indonesia harus menanggung beban pajak yang jauh lebih tinggi.

Di tingkat daerah, masyarakat juga harus menghadapi pajak progresif kendaraan bermotor.

Besarannya disesuaikan dengan nilai jual dan jumlah kendaraan yang dimiliki, sehingga semakin tinggi nilai kendaraan, semakin besar pula beban yang ditanggung pemiliknya.

Berbeda dengan Malaysia yang mengenakan pajak tahunan sangat rendah untuk menjaga daya beli masyarakat.

Perbandingan Biaya Pajak dengan Negara Tetangga

Dampak dari kebijakan pajak ini cukup signifikan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau