Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Harga Motor Sport Bekas Lebih Cepat Anjlok

Kompas.com - 29/09/2025, 19:01 WIB
Muh. Ilham Nurul Karim,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Motor bekas selalu memiliki pasar tersendiri, baik untuk kebutuhan harian maupun sekadar hobi. Namun, ada fenomena menarik yang sering ditemui: harga sepeda motor sport bekas cenderung lebih murah dibanding motor matik dengan tahun produksi yang sama.

Menurut Ivan, pengelola Babay Motor di Jakarta Barat, motor sport memang memiliki peminat, tapi jumlahnya tidak sebanyak matik.

"Pasarnya lebih sempit. Kebanyakan orang sekarang cari motor matik karena lebih praktis dipakai sehari-hari, sementara sport lebih ke hobi," kata Ivan kepada Kompas.com, Senin (29/9/2025).

Baca juga: Suzuki Access 125 vs Yamaha Grand Filano: Pilihan Skutik 125 cc

Selain itu, biaya perawatan motor sport dinilai lebih tinggi, sehingga membuat konsumen berpikir dua kali sebelum membeli unit bekasnya.

"Kalau matik kan simpel, servisnya murah, dan bisa dipakai siapa saja, termasuk ibu rumah tangga. Sport butuh perawatan lebih detail, itu juga bikin harga bekasnya jatuh," lanjut Ivan.

Hal senada diungkapkan Heru, pengelola Danu Motor di Jakarta Barat. Ia menilai perbedaan harga ini juga dipengaruhi faktor konsumsi bahan bakar.

"Motor sport cenderung lebih boros, sementara banyak orang butuh kendaraan efisien buat harian. Itu sebabnya matik bekas masih lebih dicari, walau harganya lebih tinggi," kata Heru.

Heru menambahkan, pasar motor matik yang luas otomatis membuat harga jualnya lebih stabil.

Deretan motor sport bekas.Kompas.com Deretan motor sport bekas.

"Matik bisa dipakai semua kalangan, dari anak kuliah sampai pekerja. Jadi wajar kalau sport susah laku mahal, karena target pembelinya lebih terbatas," ujar Heru.

Perbandingan Harga dan Depresiasi Motor Bekas

Di sejumlah platform jual-beli online, terlihat perbedaan harga cukup jelas. Motor matik seperti Honda BeAT keluaran 2014 bisa ditemukan di kisaran Rp 5,7 juta, Yamaha Mio M3 tahun 2016 dijual sekitar Rp 6 juta, dan Honda Vario 150 tahun 2019 masih dipatok sekitar Rp 9,5 juta.

Sementara itu, motor sport bekas untuk model yang masih relatif muda atau fairing, seperti Yamaha R15 atau Honda CBR150R, bisa mencapai dua sampai tiga kali lipat harga matik sejenis saat baru, tetapi depresiasi harganya lebih cepat.

Secara rata-rata, motor matik bekas mengalami penurunan harga sekitar 11–13 persen per tahun, sementara motor sport bisa turun lebih tinggi, yakni 15–20 persen, tergantung kondisi, konsumsi bahan bakar, dan biaya perawatan.

Baca juga: Adu Cicilan Suzuki Access 125 Vs Yamaha Grand Filano

Dengan kondisi tersebut, motor sport bekas akhirnya banyak dipilih oleh kalangan penghobi atau pencinta kecepatan, sementara untuk kebutuhan transportasi utama, masyarakat lebih memilih motor matik yang dinilai praktis dan ekonomis.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau