Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

50 Pengungsi Rohingya yang Mendarat di Aceh Langsung ke Pekanbaru dengan Truk

Kompas.com - 21/10/2024, 15:36 WIB
Zuhri Noviandi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDA ACEH, KOMPAS.com – Kepolisian Daerah (Polda) Aceh mengungkap adanya dugaan tindak pidana perdagangan manusia terkait kedatangan pengungsi Rohingya di perairan Labuhan Haji, Aceh Selatan.

Dalam kasus ini, tiga warga Labuhan Haji telah diamankan, yakni F (35), A (33), dan I (32), yang diduga menjemput para pengungsi.

Dirreskrimum Polda Aceh, Kombes Pol Ade Harianto, menjelaskan bahwa dari hasil penyelidikan, diketahui para pelaku menjemput 216 pengungsi Rohingya, dan 50 di antaranya berhasil dibawa ke darat.

“Sebanyak 50 orang tersebut telah berhasil diturunkan dan dimasukkan ke dalam truk. Saat ini, diduga mereka telah berada di kawasan Pekanbaru,” ujar Ade saat konferensi pers di Mapolda Aceh, Senin (21/10/2024).

Baca juga: Evakuasi Rohingya di Laut Aceh Selatan Tunggu Keputusan UNHCR

Selain ketiga tersangka yang telah ditangkap, Ade juga menyebutkan bahwa ada delapan orang lainnya yang kini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Para tersangka saat ini masih dalam pengejaran petugas.

Berdasarkan penyelidikan, diketahui bahwa sebuah kapal nelayan Aceh bernama Bintang Raseki, berukuran Gross Tonnage (GT) 38, digunakan untuk menjemput para pengungsi di laut Andaman.

Para pengungsi sebelumnya berangkat dari kamp Cox's Bazar di Bangladesh dan menempuh perjalanan selama tiga hari menuju laut Andaman, sebelum akhirnya menaiki kapal nelayan Aceh untuk mencapai perairan dekat Labuhan Haji.

Baca juga: Pengungsi Rohingya Masih Terombang-ambing di Laut Aceh Selatan

Dalam perkembangan kasus ini, polisi menduga adanya sindikat perdagangan manusia, mengingat para pengungsi Rohingya tersebut harus membayar sejumlah uang agar bisa diberangkatkan ke negara tertentu melalui Aceh.

"Pengungsi ini dijanjikan bisa masuk ke negara tertentu setelah sampai di Indonesia lewat Aceh. Ada peredaran uang dalam jumlah besar, sehingga kita menduga ini memang bagian dari sindikasi perdagangan manusia," pungkas Ade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Pemerintah Pastikan Tambang Nikel Pulau Gag Legal, Eksplorasi Sudah Berlangsung 100 Tahun
Pemerintah Pastikan Tambang Nikel Pulau Gag Legal, Eksplorasi Sudah Berlangsung 100 Tahun
Regional
Kisah Zahra Amalina, dari Sering Diremehkan hingga Jadi CEO di Industri Kreatif
Kisah Zahra Amalina, dari Sering Diremehkan hingga Jadi CEO di Industri Kreatif
Regional
Kondisi Macan Tutul yang Diselamatkan di Serang: Sehat tapi Ada Perubahan Perilaku
Kondisi Macan Tutul yang Diselamatkan di Serang: Sehat tapi Ada Perubahan Perilaku
Regional
Gubernur Papua Barat Daya Sebut Masyarakat Pulau Gag Raja Ampat Minta Penambangan Nikel Tidak Ditutup
Gubernur Papua Barat Daya Sebut Masyarakat Pulau Gag Raja Ampat Minta Penambangan Nikel Tidak Ditutup
Regional
Sejarah Eksplorasi Nikel di Pulau Gag Raja Ampat, Dimulai Belanda pada 1920
Sejarah Eksplorasi Nikel di Pulau Gag Raja Ampat, Dimulai Belanda pada 1920
Regional
Dedi Mulyadi Desak Majalengka Percepat Penguatan SDM untuk Kawasan Rebana
Dedi Mulyadi Desak Majalengka Percepat Penguatan SDM untuk Kawasan Rebana
Regional
Daya Tarik Pantai Menganti: Jetski, Speedboat, hingga Keindahan Alam
Daya Tarik Pantai Menganti: Jetski, Speedboat, hingga Keindahan Alam
Regional
Doa Bersama di Astana Giribangun, Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Doa Bersama di Astana Giribangun, Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Regional
Aipda PS Ditahan, Diduga Cabuli Korban Pemerkosaan di Kantor Polisi
Aipda PS Ditahan, Diduga Cabuli Korban Pemerkosaan di Kantor Polisi
Regional
Cuaca Ekstrem, Ambon Alami Longsor di 22 Titik dan Banjir
Cuaca Ekstrem, Ambon Alami Longsor di 22 Titik dan Banjir
Regional
Gubernur Papua Barat Daya Sebut Laut Pulau Gag Tempat Tambang Nikel di Raja Ampat Masih Biru
Gubernur Papua Barat Daya Sebut Laut Pulau Gag Tempat Tambang Nikel di Raja Ampat Masih Biru
Regional
Macan Tutul Jawa yang Resahkan Warga Serang Berhasil Dievakuasi, Kini Diobservasi di TSI Bogor
Macan Tutul Jawa yang Resahkan Warga Serang Berhasil Dievakuasi, Kini Diobservasi di TSI Bogor
Regional
Diupah Rp 100 Ribu, Residivis Sabu Bobol Konter Hp di Bangkalan
Diupah Rp 100 Ribu, Residivis Sabu Bobol Konter Hp di Bangkalan
Regional
Ribuan Pengunjung Ramaikan Festival Balon Udara di Tulungagung 2025
Ribuan Pengunjung Ramaikan Festival Balon Udara di Tulungagung 2025
Regional
Tenggelam di Pantai Aceh Utara, 2 Anak Dilarikan ke RSUCM, Begini Kondisinya
Tenggelam di Pantai Aceh Utara, 2 Anak Dilarikan ke RSUCM, Begini Kondisinya
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau